Tanpa Target di Asian Games 2018, Ganda Putri Malah Termotivasi

Apriani siap habis-habisan di di Asian Games 2018 bersama Greysia Polii.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 25 Jul 2018, 16:31 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 16:31 WIB
Apriani Rahayu
Pebulutangkis Indonesia, Apriyani Rahayu, saat jumpa dengan content creators di Jakarta, Selasa (24/7/2018). Acara tersebut dalam rangka memberi dukungan untuk para atlet jelang Asian Games 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada target yang dibebankan kepada ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Asian Games 2018. Dari pemerintah lewat KONI, PBSI hanya diberikan target satu medali emas di Asian Games 2018.

Sedangkan PBSI sendiri berani memasang target lebih tinggi, yakni dua emas dari ganda putra dan ganda campuran, serta berharap dari nomor beregu.

Di Asian Games 2018 nanti, PBSI menurunkan dua pasangan ganda putri. Selain Greysia/Apriani, mereka juga memasang Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris dalam daftar susunan tim.

Padahal, ganda putri adalah nomor yang menyumbang medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon. Saat itu, pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia sukses menumbangkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di final. Kini, Apriani yang akan jadi pasangan Greysia pun memastikan bahwa dirinya termotivasi.

"Bagi saya sih tidak apa-apa (soal tanpa target). Saya baik-baik saja. Tapi itu juga bikin termotivasi. Saya tak masalah dengan itu," kata Apriani saat dijumpai Liputan6.com dalam acara bertajuk Satukan Dukungan untuk Indonesia di Aston at Kuningan Suite, Selasa (24/7/2018).

 

Tonton Cabor Lain

Mengenai kesempatan yang kini berpasangan dengan Greysia, Apriani menyatakan, "Pengalaman dan kualitas Greysia pasti sangat membantu. Dan yang terpenting nanti saat pertandingan kita harus jaga emosi."

Jika dilihat sepanjang sejarah Asian Games, hanya empat kali ganda putri sukses menyumbang medali emas. Sebelum Nitya/Greysia, tiga medali emas disumbangkan Verawaty Wiharjo/Imelda Wiguno (1978) dan Minarni/Retno Kustijah (1962-1966).

Selain itu, Apriani juga mengaku ingin melihat perjuangan kontingen Indonesia dari cabor lain. "Mungkin nanti saat Asian Games saya ingin menonton lompat indah, renang indah. Pokoknya yang dari cabang akuatik," jelas Apriani.

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya