Jelang Asian Games 2018, Pelatih Balap Sepeda Larang Atlet Berhubungan Seks

Pelatih kepala timnas sepeda Indonesia, Dadang Haris Purnomo, menyebut berhubungan intim menjelang Asian Games bakal memengaruhi performa atlet.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 06 Agu 2018, 16:19 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 16:19 WIB
Balap Sepeda Asian Games 2018
Sejumlah atlet balap sepeda saat menggelar latihan di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta, Selasa (31/7/2018). Menpora berharap para atlet dapat berprestasi di Asian Games 2018. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Pelatih kepala timnas sepeda Indonesia, Dadang Haris Purnomo, mengeluarkan aturan-aturan untuk mendongkrak penampilan atlet di Asian Games 2018. Satu di antaranya aturan mengenai larangan berhubungan intim jelang perlombaan.

Aturan itu dikeluarkan Dadang agar tidak mengganggu performa atlet. Menurut Dadang, setelah melakukan try out di Australia, performa atletnya sedang menanjak dan dikhawatirkan menurun karena berhubungan intim jelang Asian Games 2018.

"Kalau tenggat waktu seminggu sebelum bertanding mungkin masih bisa. Tetapi, kalau sudah empat atau tiga hari jelang pertandingan, pasti akan berpengaruh, apalagi untuk mereka yang bertanding di nomor jarak pendek," kata Dadang kepada wartawan di sela-sela pengukuhan Kontingen Indonesia di Istora Senayan, Minggu (5/8/2018).

Menurut Dadang, aturan ini ingin diterapkan dengan mengacu pada pengalaman pribadi ketika masih menjadi atlet sepeda. Meski demikian, dirinya belum menyampaikan secara langsung kepada atlet terkait larangan tersebut.

"Saya jujur belum sempat bicara dengan pembalap yang punya istri soal masalah hal itu. Tetapi, selama saya menjalaninya ketika masih jadi atlet, ada pengaruhnya sih," ucap Dadang.

Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) menyiapkan bonus senilai Rp1 miliar untuk atlet penyumbang medali emas Asian Games 2018. Bonus tersebut dipastikan di luar apresiasi yang dijanjikan pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya