Asian Games 2018: Pemain Tenis Indonesia Jangan Jadi Kelinci

Tim tenis Indonesia akan menurunkan 12 atlet pada cabang tenis di Asian Games kali ini.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 19 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 12:00 WIB
Tenis
Ilustrasi Tenis. (southbendtribune.com)

Liputan6.com, Jakarta Cabang olahraga tenis akan mulai bertanding di Asian Games 2018 pada Minggu (19/8/2018). Jelang berlaga, manajer tim tenis Indonesia, Deddy Prasetyo meminta para pemainnya jangan ciut nyali menghadapi pemain dengan level lebih tinggi.

"Tenis itu olahraga yang sulit diprediksi. Peringkat satu pun bisa kalah. Kita sudah kasih arahan, jangan memikirkan reputasi lawan. Lakukan yang terbaik," ujar Deddy dalam jumpa pers di venue tenis, Jakabaring, Palembang. 

Tim tenis Indonesia akan menurunkan 12 atlet pada cabang tenis di Asian Games 2018 kali ini. Dari jumlah tersebut, atlet-atlet Indonesia mendapat predikat unggulan di nomor ganda.

Pada nomor ganda putri, Indonesia menempati unggulan ke-6 lewat pasangan Beatrice Gumulya/Jessie Rompies. Sementara, untuk ganda putra, Justin Barki/Christopher Rungkat mendapatkan predikat unggulan ke-7.

Indonesia menempatkan Christopher Rungkat/Aldila Sutiaji di posisi unggulan ke-11.

 * Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Target Perunggu

Hijau atau Kuning, Apa Warna Sebenarnya dari Bola Tenis?
(Foto: Pixabay) Ilustrasi bola tenis.

Deddy menambahkan, tim tenis menargetkan meraih satu medali perunggu pada cabang tenis di Asian Games 2018. Ia pun tak mematok pasangan mana yang harus menyumbang medali.

"Kita tidak tahu darimana kita akan mendapat medali perunggu. Lakukan saja yang terbaik, nanti hasilnya terlihat di pertandingan," ujar Deddy.

Jangan Jadi Kelinci

Hijau atau Kuning, Apa Warna Sebenarnya dari Bola Tenis?
(Foto: Pixabay) Ilustrasi bola tenis.

Sementara itu, Direktur Teknik tim tenis Indonesia, Frank van Fraayenhoven meminta para pemain tidak minder. Dirinya menegaskan, para pemain tak boleh menjadi kelinci.

"Saya selalu menganalogikan seperti pemburu dan kelinci. Kalau jadi kelinci, kita yang akan dimakan. Maka, jadilah pemburu. Jangan terpukau dengan ranking lawan," kata Frank.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya