Liputan6.com, Jakarta Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA), Ahmad Al-Fahad Al-Sabah takjub dengan kerja cepat Indonesia mempersiapkan Asian Games 2018. Bahkan, dia juga mengaku terkejut Indonesia bisa menyiapkan acara pembukaan yang spektakuler.
Acara pembukaan Asian Games 2018 berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu 18 Agustus 2018 lalu. Acara tersebut dibuka dengan ribuan penari yang melakukan koreografi layaknya LED.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, aksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menggunakan sepeda motor untuk tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno kian membuat pembukaan Asian Games semakin mengundang decak kagum.
Kesuksesan Indonesia menyiapkan Asian Games 2018 membuat Al-Shabah terkagum. Padahal, Indonesia menjadi tuan rumah dadakan setelah Vietnam mundur di tahun 2015.
"Indonesia yang mengadakan Asian Games, kita bahagia bisa mengadakan Asian Games ke-18. Ketika Vietnam menarik diri, Presiden Indonesia maju dan bersedia mengadakan event ini, tiga tahun lalu," kata Al-Shabah.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Bakal Sukses
"Persiapan sangat cepat dan bagus diperlihatkan Bapak Presiden (Joko Widodo). Setelah bekerja sama selama tiga tahun, OCA semakin nyaman dan saya yakin Asian Games bakal sukses," ujarnya menambahkan.
OCA juga memuji Indonesia yang berhasil mendamaikan perang dingin antar negara selama berlangsungnya Asian Games. Bahkam, perwakilan dari Korea Utara dan Korea Selatan, dua negara yang selama ini berperang dingin, saling bergandengan tangan saat pembukaan Asian Games.
"Sejak upacara pembukaan, itu sangat sukses. Itu merupakan kesuksesan besar bagi Indonesia sebagai negara besar di Asia bisa disaksikan jutaan orang," ucap Al-Shabah.
Advertisement
Standar Tinggi
"Upacara pembukaannya dibuat dengan standar yang tinggi. Mereka semua menanyakan apakah kita puas dengan pembukaan, tentu saya puas. Biasanya butuh 6 tahun, tapi ini hanya sebentar. Saya rasa Indonesia negara pertama di Asia bisa menyelenggarannya dalam waktu singkat. Ini menjadi rekor baru bisa banyak orang yang terlibat," katanya.