Cerita Penjual Es Krim Bawa Obor Asian Games 2018

Kirab Obor digelar sebelum pembukaan Asian Games 2018.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 19 Agu 2018, 22:41 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 22:41 WIB
Salah satu Pembawa obor Asian Games 2018, Mohamad Yusuf,
Salah satu Pembawa obor Asian Games 2018, Mohamad Yusuf, yang berprofesi sebagai penjual es krim (Inasgoc)

Liputan6.com, Jakarta - Kirab obor Asian Games 2018 menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi pariwisata Indonesia. Sejumlah orang terpilih untuk membawa obor api abadi yang menjadi simbol keberlangsungan multievent olahraga antarnegara Asia ini.

Salah satu sosok yang terpilih untuk membawa obor Asian Games 2018 yakni Mohamad Yusuf, seorang penjual es krim asal Situbondo, Jawa Timur. Yusuf mengaku terkejut dan bangga bisa menjadi salah satu pembawa obor yang telah diarak dari Monas hingga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (18/8/2018).

Yusuf berhasil ditunjuk sebagai perwakilan dari pihak sponsor es krim Aice yang membawa obor abadi secara estafet sejauh 200 meter. Dia tidak melupakan pengalamannya membawa obor dengan api abadi yang bersejarah itu.

"Saya tentu sangat bangga dipilih menjadi pembawa obor untuk Asian Games 2018. Sebagai penjual es krim di daerah, saya ingin menularkan semangat olahraga, serta menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berani meraih mimpi," ujar Yusuf kepada wartawan.

Pria berusia 25 tahun tersebut mengaku melakukan serangkaian persiapan jelang melakukan kirab obor. Di antaranya, rutin melakukan jogging sekitar 2 jam seminggu sekali hingga mengatur pola makan. Selain itu, Yusuf juga rutin melakukan olahraga tenis meja dengan anak didiknya setiap sore usai berjualan.

"Saya kebetulan juga atlet tenis meja. Sudah dari sejak SD hingga kuliah saya aktif di kegiatan olahraga. Beberapa kali juara satu dan dua di kejuaraan lomba antar mahasiswa di tingkat provinsi dan nasional. Jadi, persiapannya lebih mental dan fisik," kata bapak satu orang anak ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Latar Belakang

Anies Baswedan Bawa Obor Asian Games dari Monas
Anies Baswedan Bawa Obor Asian Games dari Monas (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Latar belakang dari keluarga sederhana, tak membuat Yusuf patah semangat. Semenjak lulus kuliah dua tahun lalu dari Universitas Negeri Jember, Yusuf pun memutuskan berjualan es krim 'Aice' di rumahnya. Berkat tawaran seorang teman, pertama kali hanya menjual eceran hingga berhasil membeli sebuah freezer untuk modal awalnya berjualan.

"Pertama kali dari freezer satu lama lama berkembang menjadi 42 freezer hingga sekarang. Saya sempat jual sepeda motor untuk modal kulakan dan mengembangkan bisnis sampe ke warung-warung kecil di Situbondo," tambahnya.

Sementara itu diungkapkan Sylvana Zhong, Brand Manager Aice, penunjukan Yusuf ini melalui proses panjang. Saat itu, dia melihat seorang reseller dari daerah yang sangat gigih berjualan dan perjuangannya mengainspirasi.

"Dari Aice kita berikan kesempatan kepada bapak Yusuf supaya dia bisa mendorong dan memotivasi masyarakat Indonesia bahwa dengan mimpi dan usaha semuanya pasti akan tercapai ," tuturnya.

Hasilnya, kegigihan Yusuf dibayar dengan menjadi salah satu pembawa obor Asian Games dari Monas hingga GBK. Tepat sebelum upacara pembukaan Asian Games ke-18 resmi dimulai.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya