RI Mendesak Punya Kereta Super Cepat Shinkansen untuk Rute Jakarta-Surabaya

Kementerian Perhubungan menyatakan Indonesia sangat membutuhkan kereta api super cepat rute Jakarta-Surabaya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Feb 2014, 18:39 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2014, 18:39 WIB
kereta-shinkansen-140202b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Indonesia sangat membutuhkan kereta api super cepat rute Jakarta-Surabaya. Pembangunan kereta peluru ini diharapkan bisa langsung menghubungkan dua kota besar itu.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwi Atmoko mengatakan, konsep proyek pembangunan Shinkasen adalah menghubungkan dua kota besar secara langsung yakni Jakarta-Surabaya. Namun pemerintah juga bisa mendesain kereta ini untuk melewati rute Bandung.

"Jepang kan maunya Jakarta-Surabaya, bisa saja bertahap nanti berbelok di Bandung," kata dia di Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Hermanto mengatakan, pihaknya pernah menghitung investasi pembangunan Shinkansen rute Jakarta-Surabaya dengan jarak 700 kilometer (km) membutuhkan dana sekitar Rp 150 triliun.

"Asumsi pembangunannya bisa selesai 5-6 tahun kalau lancar karena juga tergantung pemerintahan baru. Kalau kecepatannya 300 km per jam, jarak tempuhnya bisa 2,5 jam," tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menuturkan, pihaknya masih mengkaji apakah Shinkansen akan melewati rute Bandung atau langsung Surabaya.

"Kemenhub posisinya masih minta itu dikaji dari benefit cost-nya karena yang masuk akan adalah menggabungkan dua kutub kota perekonomian di Indonesia yakni Jakarta-Surabaya. Kalau di Amerika kan menghubungkan New York-Washington dan Jepang seperti Tokyo-Osaka," jelasnya.

Kota besar tersebut, sambung dia, merupakan pusat kota keuangan. Untuk itu Bambang mengimbau supaya pembangunan kereta super cepat dapat direalisasikan langsung Jakarta-Surabaya.

"Kalau mau bangun sekalian, jangan pelan-pelan. Infrastruktur itu sifatnya network, jadi akan beroperasi optimal kalau network-nya selesai," tandas Bambang. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya