Liputan6.com, Jakarta - Membaiknya perekonomian dunia membawa keuntungan bagi ekspor Indonesia. Pada 2014, ekspor produk dalam negeri seperti tekstil akan menjadi primadona, terutama ke negara-negara seperti China dan India.
Head of Global Trade and Receivable Finance HSBC Indonesia, Nirmala Salli mengatakan, meskipun dalam beberapa tahun terakhir ekspor Indonesia mengalami penurunan, namun tahun ini akan mulai membaik seiring dengan perbaikan ekonomi global.
"Kita punya ekspor yang kompetitif untuk tekstil. Kalau 2-3 tahun terakhir tidak tumbuh karena pasar Amerika Serikat dan Eropa turun, tapi dengan pulih kembali pasar global, dan kalau kondisi ekonomi mereka pulih, ekpor Indonesia tidak lagi pada komoditas tapi value added," ujar di pada paparan HSBC Global Connections Report and Indonesia Economic Outlook 2014 di Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Dia menjelaskan, larangan ekspor bahan tambang mentah (ore) tidak akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Meskipun dalam pelaksanaannya, program hilirisasi mineral banyak menemui kendala.
"Oil saja kita belum punya refinary-nya. Ketika diminta membuat smelternya, perusahaan keberatan karena butuh US$ 2 juta, ini butuh investasi yang mahal. Makanya untuk ekspor mineral agak susah, dalam 2 tahun ke depan akan turun," lanjutnya.
Sementara itu, dari sisi impor, Nirmala menjelaskan, 25% impor Indonesia akan didominasi oleh permesinan karena pemerintah tengah fokus pada perbaikan infrastruktur terutama untuk mesin industri. "Selain itu juga pada impor high tech produk seperti gadget, tv, komputer, laptop," jelasnya.
Dia menuturkan, saat ini ekspor produk elektronik memang menjadi pendorong pertumbuhan ekspor di negara-negara seperti China. Oleh sebab itu, selama ekspor high tech produk Indonesia masih rendah, maka pertumbuhan ekspor pun tidak akan terlalu signifikan.
"Selama Indonesia belum menuju ke arah high tech produk maka ekspor Indonesia tidak akan secepat India, China atau Taiwan. Karena China saat ini yang menunjang ekspornya adalah barang-barang high tech. Malaysia juga sudah mulai ekspor high tech product," tandasnya.
Impor RI Bakal Didominasi Produk Elektronik dan Mesin
Ekspor Indonesia diproyeksikan tidak kunjung membaik apabila ekspor barang elektronik dan teknologinya masih rendah.
diperbarui 20 Mar 2014, 18:10 WIBDiterbitkan 20 Mar 2014, 18:10 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
7 8 9 10
Berita Terbaru
Rincian Transfer Marcus Rashford dari Manchester United ke Aston Villa, Bisa Dibeli Permanen Segini
Zelenskyy: 4 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Sekolah Kursk
8 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Migrain, Segera Hindari
8 Potret Pernikahan Rasyid Rajasa dan Tamara, Dihadiri Prabowo, Jokowi dan SBY
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Crystal Palace, Minggu 2 Februari 2025 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Kapitalisasi Pasar Stablecoin Tembus USD 200 Miliar Gara-Gara Ini
2 Februari 1918: Lahirnya Tjilik Riwut, Eks Gubernur Kalteng Sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia
Fakta-Fakta Google Catat Kurs Rupiah jadi 8.000-an per Dolar AS
Alasan Yura Yunita Gelar Konser Tunggal Jam 3 Sore
Gejala Kanker Perut, Kenali Penyebab dan Pilihan Pengobatannya
Menteri Abdul Mu'ti: Tahun 2025, Akan Ada Bantuan untuk Guru yang Belum S1
10 Wisata Jatinangor Terbaru yang Wajib Dikunjungi di 2025