Agen Perjalanan Kompak Boikot Pesanan Tiket Malaysia Airlines

Aksi boikot pemesanan tiket ini dilakukan sampai pemerintah China memberikan penjelasan lengkap terkait musibah MH370.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Mar 2014, 19:12 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2014, 19:12 WIB
Kerabat Penumpang China MH370: Aku Melihat Bayangan Suamiku...
Malaysia Airlines (The Star.My)

Liputan6.com, Jakarta Amarah warga China pada maskapai penerbangan Malaysia Airlines seolah belum reda. Sejumlah agen perjalanan top di China mengaku telah memboikot penjualan tiket Malaysia Airlines (MAS) sampai mendapat kejelasan musibah penerbangan  MH370.

Seperti dilansir dari straitstimes.com mengutip South China Morning Post, Minggu (30/3/2013), agen perjalanan top China tersebut diantaranya eLong, LY.com, Qunar, dan Mango. Para agen ini telah melarang penjualan tiket MAS karena kemarahan publik terhadap kesalahan penanganan kondisi krisis dari pemerintah Malaysia.

"Kami akan terus larangan tanpa batas waktu sampai pemerintah Malaysia dan Malaysia Airlines merilis setiap informasi yang mereka miliki, untuk mengetahui fakta tentang pesawat hilang secepatnya, " ungkap website resmi eLong seperti dikutip dari laman resminya.

Dua penumpang yang hilang dalam musibah MH370 diketahui telah memesan tiket  melalui eLong. Perusahaan berjanji akan memberikan santunan 100.000 yuan (US$ 20.338) kepada setiap keluarga.

Sementara itu, agen perjalanan LY.com berjanji akan menawarkan pengembalian dana penuh untuk calon penumpang yang ingin membatalkan pemesanan tiket penerbangan. Perusahaan juga akan mempertahankan pemboikotan sampai MAS memberikan penjelasan yang memuaskan untuk semua korban dan orang-orang China.

Beberapa pengguna internet menyambut baik langkah para agen perjalanan ini. Namun tidak semua pelaku industri ini setuju dengan aksi pemboikotan tersebut. Salah satu agen perjalanan online terbesar di China, Ctrip.com, memastikan perusahaannya tidak akan bergabung dengan kelompok pelarang penjualan tiket MAS.

Seorang karyawan Ctrip.com mengatakan, agen tempatnya bekerja tidak menempatkan larangan. "Karena keberatan yang diajukan oleh departemen penjualan," tutup karyawan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya