Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah meneken kontrak pembelian satelit dari perusahaan Amerika Serikat (AS) Space System/Loral, LLC. Rencananya satelit bernama BRIsat itu akan diluncurkan oleh perusahaan Prancis, Arianespace di Guyana, pesisir Karibia, Amerika Selatan.
"Satelitnya sendiri dibuat di AS. Lalu diangkut ke Prancis. Dari Prancis dinaikkan kapal feri ke Guyana, memakan waktu lebih satu bulan. Tergantung cuaca dan gelombang laut," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan seperti dikutip dari bahan Manufacturing Hope, Senin (5/5/2014).
Setelah diluncurkan dari Guyana, cerita Dahlan, hanya dalam waktu 29 menit BRIsat sudah berada di ketinggian 35 ribu kilometer (km). Dari luar angkasa sana BRIsat bisa meng-cover wilayah seluruh Indonesia, Asia Tenggara, sampai Australia Barat.
"Lokasi BRIsat adalah orbit terbaik. Di orbit ini mestinya hanya bisa diisi 360 satelit, karena mereka harus dideretkan di tiap derajat dari 360 derajat keliling bumi," tuturnya.
Menurut Dahlan, orbit ini jadi rebutan semua negara. Bahkan, saking banyaknya negara yang mengincarnya sampai-sampai kompromi harus dilakukan. Di lokasi yang mestinya diisi 360 satelit itu kini sudah diisi lebih dari 900 satelit.Â
"Alangkah padatnya. Alangkah berjejalnya. Betapa penuhnya orbit itu. Satelit dari seluruh dunia. Itulah sebabnya apa yang dilakukan BRI ini sungguh heroik! Terlambat sedikit lokasi itu bisa jatuh ke negara lain," katanya.
Dengan langkah ini pula, BRI bisa menarik pulang ahli-ahli satelit kita yang selama ini bekerja di luar negeri. Anak-anak bangsa itu dulunya disekolahkan Mantan Presiden BJ Habibie ke luar negeri. Lalu tidak pulang karena kondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk.
Salah satunya adalah Dr Ir Meiditomo Sutyarjoko, MSEE. Dahlan menyatakan Meidiutomo adalah seorang ahli satelit yang dipercaya oleh negara maju.
Advertisement
"Suatu hari, dua tahun lalu, Meiditomo liburan ke Jakarta. Dia memperkenalkan diri kepada saya. Meiditomo mengatakan suatu saat nanti Indonesia harus bisa meluncurkan satelitnya sendiri. Dia merasa mampu," terangnya.
Meiditomo, yang juga adik kandung Dirut PT Batan Tekno, Yudiutomo Imarjoko, juga sudah melakukan studi di pantai mana di Indonesia ini yang terbaik untuk tempat peluncuran satelit.
"Lokasi itu, kata Meiditomo terbaik di dunia. Dia lantas menyebutkan nama lokasi yang ternyata sudah pernah saya kunjungi. Kita punya lokasi peluncuran satelit yang posisinya terbaik di dunia!" tegas DAhlan.
Kini ada satu tim ahli satelit bangsa sendiri yang pulang ke Indonesia. Mereka menjadi pegawai Bank BRI. BRIsat memang akan dikelola BRI sendiri. Bukan dikelola, misalnya, anak perusahaan.