Selain Skimming, Kejahatan Phising Juga Marak Dilakukan

Pelaku yang mengatasnamakan sebagai pihak bank mengaku sedang menjalankan perbaikan layanan dan kemudian meminta nasabah untuk login.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Mei 2014, 14:19 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2014, 14:19 WIB
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Industri perbankan nasional seminggu ini ramai membicarakan kasus pembobolan dana nasabah dengan modus skimming melalui mesin Automated teller machine (ATM). Ternyata, selain skimming, ada modus lain yang sering digunakan oleh penjahat untuk membobol rekening nasabah.

Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menjelaskan, metode skimming adalah aktivitas penggandaan informasi atau pencurian data yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu ATM secara ilegal.

Secara teknis, cara kerja skimming ini mirip CD writer pada komputer yang mampu membaca CD berisi data, kemudian menyalinnya ke CD lain yang masih kosong. Dan isinya dapat dipastikan akan sama persis dengan CD aslinya.

"Selain skimming, saat ini marak juga pencurian data nasabah melalui modus phishing," jelasnya kepada Liputan6.com seperti ditulis pada Senin (19/5/2014). Metode phishing sebenarnya mirip dengan metode skimming. Intinya menggandakan dana nasabah.

Jika modus skimming menggandakan data melalui mesin ATM, maka jika phishing menggandakan data melalui layanan internet banking. Caranya, pelaku kejahatan biasanya mengirim email kepada nasabah bank untuk masuk ke dalam layanan internet banking.

Biasanya dalam email tersebut, pelaku yang mengatasnamakan sebagai pihak bank mengaku sedang menjalankan perbaikan layanan dan kemudian meminta nasabah untuk melakukan login untuk mencoba sistem yang baru.

Nah, biasanya di dalam email tersebut ada tautan link internet banking. "Ternyata tautan tersebut bukan tautan yang asli tetapi tiruan," jelasnya. Di tautan tiruan inilah kemudian pelaku kejahatan menggandakan data dari nasabah dan kemudian membobolnya.

Untuk menghindari kejahatan phishing, Rico menyarankan agar tidak langsung percaya dengan email-email yang mengatasnamakan sebuah bank. (Gdn/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya