Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberikan sinyal untuk membatalkan proses akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) terhadap PT Perusahan Gas Negara (PGN).
Sebelumnya, Dahlan membeberkan alasan kebijakan itu karena kedua perusahaan tersebut dinilai tidak akur. Namun, setelah bergulirnya ancaman dari kebijakan tersebut, kini kedua perusahaan  sudah mulai bekerja sama.
Menanggapi kebijakan akuisisi itu, Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan keputusan tersebut. Akuisisi Pertagas terhadap PGN mengikuti arahan dari pemegang saham.
"Kita ikuti arahan pemegang saham meskipun begitu, kita siapkan kajian. Tapi kita  punya kajian, tidak diam begitu saja. Strategi pemilihan semacam action yang harus dilakukan untuk optimalkan perusahaan kita," kata dia di Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Sementara itu, ia mengatakan tahun ini Pertagas akan fokus meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Pada 2013, pendapatan perusahaan naik sebanyak 20,5% atau menjadi Rp 1,9 triliun dari tahun sebelumnya.
"Kita harapkan pertumbuhan, sehingga kita memenangkan kompetisi dengan kompetitor," jelas dia.
Selain itu, di tahun ini perseroan juga akan fokus terhadap pembangunan proyek pipanisasi Semarang-Gresik sepanjang 271 kilometer (km) yang groundbreaking direncanakan berlangsung bulan depan.
Perusahaan juga akan fokus terhadap pipanisasi Porong-Grati sepanjang 56 km. "Kita juga akan menyelesaikan Arun-Belawan sepanjang 350 km yang akan selesai Oktober nanti," pungkasnya. (Adm/Nrm)