Liputan6.com, Jakarta - Krisis politik di Thailand yang terjadi saat ini menimbulkan potensi relokasi investasi dari negara tersebut ke negara lain di sekitarnya yang kondisi politik dan keamanannya jauh lebih stabil.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa krisis politik ini memang menganggu kegiatan ekonomi di negara tersebut sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan yang menanamkan investasinya di negara tersebut.
"Misalnya dengan adanya jam malam, kalau pabrik bekerja dibagi menjadi 3 shift, paling hanya 1 shift saja yang bisa bekerja. Ini kan sangat merugikan. Juga bagi citra negara itu sendiri, bisa dianggap sebagi negara yang iklim investasinya tidak kondusif," ujarnya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Mengenai kemungkinan relokasi investasi dari Thailand ke Indonesia, Suryo mengaku belum mendapat informasi mengenai hal tersebut. Namun menurutnya yang paling penting dilakukan pemerintah saat ini yaitu mempersiapkan dan memperbaiki iklim investasi dan ketersediaan penunjang investasi di dalam negeri.
"Lebih baik siapkan diri saja. Tingkatkan daya tarik dan lakukan perbaikan dari kekurangan yang ada misalnya masalah infrastruktur, lahan, kepastian hukum dan birokrasi supaya lebih menarik," katanya.
Mengenai persaingan dengan negara Asia Tenggara (ASEAN) lain dalam menarik investor masuk seperti dengan Vietnam, Suryo menyatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar. Namun dengan kondisi dalam negeri Vietnam yang juga tengah mengalami gangguan, menjadikan kesempatan besar bagi Indonesia untuk menarik investor sebanyak-banyaknya.
"Vietnam juga lagi rusuh, kemarin terjadi pembakaran pabrik milik China dan Taiwan di sana. Kita bisa tawarkan tujuan investasi di Indonesia yang lebih menarik, kalau perlu berikan insentif agar mereka lebih yakin, seperti insentif fiskal. Itu perlu dipikirkan," tandasnya. (Dny/Gdn)
Pikat Investor Thailand, RI Perlu Berikan Insentif
Kondisi Vietnam yang juga tengah mengalami gangguan, menjadikan kesempatan bagi Indonesia untuk menarik investor.
diperbarui 03 Jun 2014, 14:48 WIBDiterbitkan 03 Jun 2014, 14:48 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada
Guru Madrasah Diserempet Mobil dan Ditembak Airsoft Gun di Jepara, Apa Motif Pelaku?
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah