Bank Pertanian Tak Boleh Jadi Bank Komersial

Jika bank pertanian menjadi bank komersial maka bank tersebut akan mengalami kesulitan dalam pendanaan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jun 2014, 09:05 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2014, 09:05 WIB
Sawah (Ilustrasi)
Sawah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu visi misi yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan jusuf Kalla adalah membentuk bank pertanian yang akan dikhususkan memberikan pembiayaan kepada petani, peternak dan nelayan.

Menanggapi hal tersebut, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Destri Damayanti mengungkapkan, jika memang bank tersebut akan dibentuk maka ia menyarankan harus dibentuk sebagai bank khusus.

"Dari awal status bank pertanian adalah bank khusus sehingga dalam operasionalnya juga berstatus bank khusus, tidak dipaksakan menjadi bank komersial," kata  Destri, di Jakarta, seperti ditulis Selasa (10/6/2014).

Jika nantinya bank pertanian tersebut berubah komersial, menurut Destri bank tersebut akan mengalami kesulitan dalam pendanaannya. "Seperti Bank Tabungan Negara (BTN), bank khusus perumahan tapi masuk komersial, kedodoran. Ini harus konsisten, sekali dinamakan bank khusus sumber dana khusus, pelaksanaan bank harus tetap khusus," tuturnya.

Destri mengapresiasi semangat dari visi misi capres nomor urut dua ini. Menurutnya, adanya bank pertanian dapat membangun sektor pertanian.

"Ide itu bagus aja, sektor pertanian ini harus dapat perhatian khusus, kenapa tidak oprtimalkan sekarang ada, dikasih subsidi untuk pertanian," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya