Liputan6.com, Jakarta - Keinginan pemerintah untuk menjalankan Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia wajib menggunakan mata uang rupiah, bukan lagi dengan dolar AS seperti yang selama ini digunakan dalam transaksi mendapat dukungan dari kalangan pengusaha pelayaran.
Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, pengusaha pelayaran mendukung penuh aturan pemerintah ini meskipun hal tersebut tidak disukai oleh sebagian besar pengusaha yang memiliki bisnis di pelabuhan.
"Bank Indonesia sudah meminta kami untuk pakai rupiah. Kalau dari pelayaran sendiri tidak masalah," ujar Carmelita di Jakarta, seperti ditulis Selasa (8/7/2014).
Dia menjelaskan, alasan penolakan pengusaha terutama di pelabuhan untuk mengubah transaksinya dari penggunaan dolar ke rupiah karena dinilai akan merugikan terlebih lagi sebelumnya investasi menggunakan dolar.
"Memang pelabuhan awalnya sulit untuk pindah ke rupiah karena investasi mereka dalam bentuk dolar. Tetapi investasi kami sebagai pengusaha pelayaran juga menggunakan dolar, jadi kenapa tidak," lanjutnya.
Meskipun tidak secara langsung membawa keuntungan kepada pengusaha, namun dengan perubahan ini yakini akan membawa dampak yang besar terhadap penguatan rupiah terhadap dolar sehingga aturan ini patut untuk didukung kalangan pengusaha.
"Ini kan supaya mata uang Indonesia bisa lebih kuat, jadi tidak selalu ketergantungan dengan US dolar. Nanti ratenya tinggal kami sesuaikan saja dolar dengan rupiah," kata dia.
Carmelita juga mengingatkan bahwa seharusnya saat ini hanya Indonesia saja yang masih menggunakan dolar dalam transaksinya, sedangkan negara-negara lain telah menerapkan secara penuh penggunaan mata uang sendiri dalam setiap transaksi bisnis.
"Ini kan untuk kepentingan yang lebih besar. Negara lain seperti Singapura, Malaysia, India bahkan Myanmar saja sudah menggunakan mata uangnya, masa kita tidak mau. Malu sama negara lain," tandasnya. (Dny/Ahm)
Pengusaha Pelayaran Dukung Transaksi Pakai Rupiah di Pelabuhan
Ketua INSA, Carmelita Hartoto menuturkan, transaksi pakai rupiah untuk kepentingan besar apalagi Malaysia memakai mata uangnya sendiri.
diperbarui 08 Jul 2014, 09:00 WIBDiterbitkan 08 Jul 2014, 09:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Aksi Sok Jagoan Sejumlah Pria di SPBU Pelalawan Pakai Kartu Pers, Kini Berujung Penjara
Lebih dari Sekadar Fisik, Ini 6 Sikap Perempuan Dewasa yang Menarik di Mata Pria
350 Caption untuk Anak Pertama yang Inspiratif dan Menyentuh
Cedera Parah di Tes Pramusim, Bencana Timpa Jorge Martin Jelang Seri Pembuka MotoGP 2025
Hukum Jual Beli ASI dalam Pandangan Fiqih, Madzhab Syafi'i hingga Maliki
Hadiri Harlah ke-102 NU, Prabowo: Saya Sudah Lama Dekat dengan Ulama
Gas Bumi jadi Energi Program Makan Bergizi Gratis di Boyolali
Pertamina Patra Niaga Sumbagut: Stok LPG 3 Kg Aman, Jangan Panik
Mitos Ular Weling Menurut Orang Jawa, dari Petaka hingga Simbol Keberuntungan
Terbitkan SHM di Atas Tanah Pemerintah, 2 ASN Indragiri Hulu Dibui
Bukan dari Ucapan, Ini 5 Sikap Pria yang Menunjukkan Cinta Tulus dan Ikhlas
Banjir Bawa Material Batu Tutup Akses Jalan Raya Pantura Situbondo