Tembus Rp 116,2 Triliun, Investasi RI Cetak Rekor Sejarah

Porsi terbesar investasi masih disumbang penanaman modal asing (PMA) yang mencapai Rp 78 triliun pada kuartal II 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Jul 2014, 10:48 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2014, 10:48 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang kuartal II 2014 menembus Rp 116,2 triliun. Capaian ini diklaim merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BKPM, Mahendra Siregar dalam Paparan Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I 2014.

Menurut Mahendra, pencapaian penanaman modal di Indonesia selama periode April-Juni ini tumbuh 16,4 persen dari periode yang sama 2013 sebesar Rp 99,8 triliun. Sedangkan dibanding kuartal I 2014 yang sebesar Rp 106,6 triliun, realisasi investasi itu naik 9 persen.

"Realisasi investasi kuartal II ini Rp 116,2 triliun adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah," ungkap Mahendra di kantornya, Kamis (24/7/2014).

Dari pencapaian itu, dia menyebut, porsi terbesar masih disumbang Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 78 triliun. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 38,2 triliun. Masing-masing bertumbuh 15,4 persen dan 16,9 persen dari realisasi di kuartal II 2013 sebesar Rp 66,7 triliun dan Rp 33,1 triliun.

"Capaian PMA dan PMDN di triwulan II ini pun rekor tertinggi sejak kita mencatatkan realisasi investasi pada 2010," paparnya.

Secara total, kata Mahendra, sepanjang Januari-Juni 2014, realisasi investasi menembus Rp 222,8 triliun atau meningkat 15,6 persen dibanding periode yang sama lalu sebesar Rp 192,8 triliun. Terdiri dari PMA Rp 150 triliun dan PMDN sebesar Rp 72,8 triliun.

"Realisasi penanaman modal semester I 2014 sudah mencapai 48,8 persen dari target sampai dengan akhir tahun ini Rp 456,6 triliun. Makanya kita terus menjaga agar investasi terus tinggi dan berkelanjutan," tandas dia. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya