Bunga Telang Bisa Jaga Kestabilan Kolesterol, Ketahui Karakteristik dan Cara Menanamnya

Liputan6.com, Jakarta - Bunga telang atau clitoria ternatea banyak dijumpai di beberapa wilayah Indonesia. Tanaman ini biasanya membentuk semak-semak di pagar halaman rumah dan memiliki bunga berwarna biru.

Bunga inilah yang diyakini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Seperti mencegah kerontokan rambut, meredakan peradangan, menjaga kesehatan otak, hingga menstabilkan kolesterol.  

Seiring bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait khasiat bunga telang, kini pemanfaatan bunga yang dalam bahasa Inggris disebut butterfly pea flower kian masif. Tak hanya mejeng di pagar rumah, bunga telang sudah termasuk dalam edible flower yang menghiasi hidangan mewah.

Di beberapa kafe, bunga ini juga digunakan sebagai campuran minuman. Biasanya, minuman berwarna biru keunguan merupakan hasil dari larutan bunga telang.

Melansir laman Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan), kembang telang adalah tanaman menjalar yang berasal dari daerah tropis di Asia dan Afrika.

“Tanaman ini terkenal karena bunga biru cerahnya yang sering digunakan dalam kuliner dan pengobatan tradisional,” mengutip laman Ditjen PKH Kementan, Jumat (24/1/2025).

Tanaman bunga telang memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Daun berbentuk trifoliate (tiga helai) yang berwarna hijau gelap, memberikan tampilan yang rimbun.
• Bunga berwarna biru atau ungu dengan bentuk khas, sering digunakan sebagai pewarna alami dalam makanan dan minuman.
• Batang berkayu, menjalar, dan dapat tumbuh hingga 3 meter atau lebih.
• Clitoria ternatea tumbuh baik di berbagai jenis tanah, terutama tanah yang memiliki drainase baik.
• Dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.200 mdpl dan lebih menyukai kondisi tanah yang subur dan lembab.
• Tahan terhadap kekeringan dan kembang telang dapat tumbuh pada tanah asam.

Bunga telang mengandung protein tinggi dan nutrisi penting lainnya, sehingga sering digunakan sebagai pakan ternak.

Di sisi lain, bunga ini juga kerap disantap mentah-mentah atau diolah menjadi teh oleh masyarakat.

Bunga telang sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keperluan, termasuk meningkatkan kesehatan kulit dan rambut. Dikenal memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan potensi kognitif.

Dalam keterangan lain, peneliti sekaligus Pakar Tanaman Obat dan Obat Tradisional UPF Yankestrad Tawangmangu, RSUP Dr Sardjito, dr. Danang Ardiyanto, MKM menjelaskan bahwa kandungan aktif seperti flavanoid, saponin, dan peptida siklik yang ada dalam bunga telang dapat bekerja secara efektif dalam mendukung kesehatan jantung.

"Peptida siklik, termasuk cliotides, bersifat anti-hipertensi dan anti-kolesterol," kata Danang saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Senin, 20 Januari 2025.

Selain itu, bunga telang yang tumbuh subur di daerah tropis ini juga kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh dan mengurangi stres oksidatif, yang berperan dalam menjaga kestabilan kolesterol serta tekanan darah.

Tanaman bunga telang dapat diperbanyak melalui biji atau stek. Untuk biji, rendam terlebih dahulu dalam air selama 24 jam sebelum ditanam untuk meningkatkan viabilitas.

Jarak tanam yang umum digunakan adalah 30 x 30 cm. Tanaman ini membutuhkan sedikit perawatan, cukup disiram secara teratur dan diberi pupuk organik untuk hasil optimal.

Bunga dapat dipanen setiap kali tanaman berbunga, biasanya terjadi sepanjang tahun. Bunga kembang telang digunakan sebagai pewarna alami dalam masakan, teh, dan minuman.

Bunga ini dapat ditanam sebagai tanaman penutup tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mencegah erosi.

Selain fungsi fungsionalnya, bunga yang indah juga menjadikannya pilihan populer untuk kebun hias.

“Clitoria ternatea adalah tanaman serbaguna yang tidak hanya memberikan keindahan tetapi juga manfaat nutrisi dan kesehatan. Dengan budidaya yang tepat, tanaman ini dapat menjadi aset berharga dalam pertanian dan kuliner,” mengutip laman Kementan RI.