Pemerintah Diam, Pedagang Permainkan Harga

Kenaikan tarif listrik pada awal Mei akan memberikan kontribusi ke inflasi September 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jul 2014, 17:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2014, 17:15 WIB
Daging Sapi di Pasar Minggu Terus Merangkak Naik
Seorang pedagang yang kelelahan menyempatkan diri untuk beristirahat di kios miliknya, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (24/7/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi, Aviliani mengakui keberhasilan pemerintah dalam meredam gejolak harga bahan pangan di pasar sehingga inflasi lebih terkendali. Dengan kondisi ini, inflasi diperkirakan di level 0,3 persen pada Juli 2014.

"Ini pintarnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjaga pasar sehingga tidak terjadi kenaikan. Sehingga inflasi Juli ini diperkirakan kecil sekitar 0,3 persen," papar dia ditemui saat Halal Bihalal di Kediaman Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Jakarta, Selasa (29/7/2014).

Aviliani menilai, perkiraan ini ditopang oleh kecukupan stok bahan pangan, dan stabilitas harga. Masyarakat, tambah dia, semakin pintar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama saat harga mengalami lonjakan.

"Kalau harga daging di pasar tradisional tinggi, mereka beli di pasar modern. Selain itu, stok bawang melimpah karena lagi panen jadi nggak ada masalah," ujar Aviliani.

Dia menjelaskan, kenaikan tarif listrik yang terjadi di awal Mei ini belum berdampak ke inflasi Juli. Namun diprediksi akan berkontribusi pada inflasi September 2014.

"Saya dengar, pengusaha juga belum menaikkan harga sampai akhir tahun ini karena kenaikan tarif listrik. Jadi mungkin naik di awal tahun depan," papar Aviliani.

Dia menyarankan agar pemerintah terus berperan aktif dalam pengendalian harga dan inflasi supaya para pedagang tak berani bermain harga.

"Memang inflasi Lebaran kali ini nggak melonjak dibanding Lebaran sebelumnya. Karena pemerintah dari pekan ke pekan selalu umumkan (stok dan harga) jadi pasar nggak berani simpan-simpan barang. Pemerintah kalau diam sedikit terus mereka nanti mainin harga lagi," ungkapnya. (Fik/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya