Pemerintah Diminta Lebih Perhatikan Moda Transportasi Air

Tiap tahunnya selalu terjadi kecelakaan pada moda transportasi air, termasuk saat mudik lebaran.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Agu 2014, 16:03 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2014, 16:03 WIB
Kapal Pelni
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Darmaningtyas menilai upaya pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mengantisipasi arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini sudah lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.

Namun ke depan, dia meminta Kemenhub memberikan perhatian lebih terhadap moda transportasi air khususnya untuk wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Menurut dia, pengawasan moda transportasi air tersebut masih kurang optimal.

"Yang belum diperhatikan adalah angkutan air, baik penyeberangan sungai maupun laut. Kasus kecelakaan kapal di Labuan Batu (Sumatera Utara) dan di Kapuas (Kalimantan Tengah) menandakan bahwa pengawasan dan pembinaan terhadap angkutan air masih lemah," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (3/8/2014).

Darmaningtyas mengungkapkan, dari tiap tahunnya selalu terjadi kecelakaan pada moda transportasi air ini terutama saat mudik lebaran karena pada periode tersebut terjadi peningkatan pengguna angkutan penyeberangan baik sungai maupun laut.

"Masyarakat yang ingin mudik kan ada di mana-mana. Jadi ini juga harus diperhatikan, bukan hanya terkonsentrasi di Jawa saja. Di luar Jawa seperti di wilayah kepulauan juga perlu mendapatkan perhatian. Harus kita dorong supaya ini juga mendapat perhatian lebih dari pemerintah," lanjutnya.

Dia menjelaskan, antisipasi arus mudik yang dilakukan pemerintah di wilayah Pulau Jawa seperti pada jalan Pantura saat ini sudah relatif baik. Meskipun terjadi kepadatan akibat amblasnya jembatan Comal namun para pemudik jalur darat masih bisa melewati jalur alternatif seperti jalur tengah dan jalur selatan Jawa.

"Tetapi untuk angkutan air yang ada di pulau-pulau kecil ini tidak ada alternatifnya, sehingga kalau tidak berfungsi maka masyarakat tidak bisa mudik," tandas dia. (Dny/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya