Harga Emas Bakal Makin Murah Pekan Ini

Emas melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) ternyata mengecewakan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 04 Agu 2014, 06:41 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2014, 06:41 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Konflik Geopolitik antara Israel dan Argentina yang terus memanas banyak diprediksi dapat meningkatkan harga emas mengingat para investor akan berusaha melindungi investasinya. Meski begitu, survei mingguan bertajuk `Kitco Gold News Survey`, justru menunjukkan harga emas akan melemah pekan ini.

Mengutip laman Forbes, Senin (4/8/2014), sebanyak 12 dari 24 partisipan menilai harga emas akan turun pekan ini. Sementara delapan responden yakin harganya akan naik dan empat partisipan lain menilai harga logam mulia itu akan bergerak stagnan.

Para partisipan dalam survei yang digelar Kitco tersebut terdiri dari para pialang emas, sejumlah bankir investasi, para pedagang emas, dan analis pergerakan harga emas.

Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan turun. Benar saja, harga emas untuk kontrak pengiriman Desember di divisi COMEX  tercatat turun US$ 11,3 per ounce selama sepekan kemarin.

Untuk minggu ini, senior strategi pasar emas RJO Futures Phillip Streible melihat adanya kelanjutan penekanan terhadap harga logam mulia tersebut.

"Meskipun risiko geopolitik dan utang Argentina menjadi kekhawatiran bagi para investor, tapi data ekonomi dan pasar tenaga kerja AS masih menjadi fokus utama para pelaku investasi," terangnya.

Analis pasar emas Richard Baker mengatakan, pekan ini harga emas akan turun. Emas melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) ternyata mengecewakan.

Sementara Direktur Bidang Commercial Hedging di Walsh Trading Sean Lusk justru mengatakan harga emas akan naik. Dia mengatakan, permintaan biasanya akan meningkat di awal Agustus.

"Banyak yang mengira harga emas akan turun. Tapi saya rasa tidak begitu. Semua orang tahu, The Fed akan segera menghentikan aliran stimulusnya tahun ini. Maka harga emas akan meningkat," ujarnya.

Pernyataan tersebut didorong pengamat Ken Morrison yang mengatakan  harga emas akan menguat ke level US$ 1.310 - US$ 1.320 per ounce. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya