Liputan6.com, New York - Konflik Geopolitik antara Israel dan Argentina yang terus memanas banyak diprediksi dapat meningkatkan harga emas mengingat para investor akan berusaha melindungi investasinya. Meski begitu, survei mingguan bertajuk `Kitco Gold News Survey`, justru menunjukkan harga emas akan melemah pekan ini.
Mengutip laman Forbes, Senin (4/8/2014), sebanyak 12 dari 24 partisipan menilai harga emas akan turun pekan ini. Sementara delapan responden yakin harganya akan naik dan empat partisipan lain menilai harga logam mulia itu akan bergerak stagnan.
Para partisipan dalam survei yang digelar Kitco tersebut terdiri dari para pialang emas, sejumlah bankir investasi, para pedagang emas, dan analis pergerakan harga emas.
Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan turun. Benar saja, harga emas untuk kontrak pengiriman Desember di divisi COMEXÂ tercatat turun US$ 11,3 per ounce selama sepekan kemarin.
Untuk minggu ini, senior strategi pasar emas RJO Futures Phillip Streible melihat adanya kelanjutan penekanan terhadap harga logam mulia tersebut.
"Meskipun risiko geopolitik dan utang Argentina menjadi kekhawatiran bagi para investor, tapi data ekonomi dan pasar tenaga kerja AS masih menjadi fokus utama para pelaku investasi," terangnya.
Analis pasar emas Richard Baker mengatakan, pekan ini harga emas akan turun. Emas melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) ternyata mengecewakan.
Sementara Direktur Bidang Commercial Hedging di Walsh Trading Sean Lusk justru mengatakan harga emas akan naik. Dia mengatakan, permintaan biasanya akan meningkat di awal Agustus.
"Banyak yang mengira harga emas akan turun. Tapi saya rasa tidak begitu. Semua orang tahu, The Fed akan segera menghentikan aliran stimulusnya tahun ini. Maka harga emas akan meningkat," ujarnya.
Pernyataan tersebut didorong pengamat Ken Morrison yang mengatakan harga emas akan menguat ke level US$ 1.310 - US$ 1.320 per ounce. (Sis/Ndw)
Harga Emas Bakal Makin Murah Pekan Ini
Emas melemah setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) ternyata mengecewakan.
diperbarui 04 Agu 2014, 06:41 WIBDiterbitkan 04 Agu 2014, 06:41 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangHarga BBM Pertamina Naik Mulai 1 Februari 2025, Ini Rinciannya!
10
Berita Terbaru
VIDEO: Siap-Siap! TNI Bakal Rekrut Warga Sipil Jadi Tentara Siber
Selain Dolar AS, Posisi Euro Tembus Rp 8.348 di Google Finance
Mengapa Google Menampilkan Kurs 1 Dolar AS jadi Rp8.170? Ini Penjelasannya
Kebakaran Hutan Los Angeles Terkendali Sepenuhnya Setelah Tiga Minggu
VIDEO: Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Diundur, Kemungkinan Jadi 17-20 Februari
Bapuk Musim Lalu, Joan Mir Sebut Tim Honda Punya 1 PR Penting Jelang MotoGP 2025
Dolar AS Tiba-Tiba Merosot ke Rp 8.170, Ini Tanggapan Bank Indonesia
VIDEO: Cari Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Telah Periksa 14 Saksi
Polda Metro Gelar Sidang Etik AKBP Bintoro Terkait Dugaan Pemerasan Anak Bos Prodia Pekan Depan
Target Gen Z, Mocabe Tawarkan Snack Pedas Unik dengan Dua Varian Rasa
Momen Libur Isra Miraj dan Imlek, InJourney Airports Sebut Bandara Soekarno-Hatta yang Paling Sibuk
4 Pemain yang Berpotensi Diangkut Manchester United Jelang Penutupan Bursa Transfer Januari 2025