Liputan6.com, Jakarta - Sudah lima tahun Fuad Rahmany mengemban amanah sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan. Menjelang masa persiapan pensiun tahun ini, Fuad yang diangkat pada 2011 itu melontarkan pesan terkait masalah perpajakan.
Dia mengatakan pentingnya penambahan jumlah pegawai pajak untuk melaksanakan fungsinya mengumpulkan penerimaan pajak. Caranya dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi atau meningkatkan basis Wajib Pajak (WP).
Sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum membayar pajak lantaran jumlah pegawai pajak yang kurang memadai. "Jika masalah ini nggak diberesin, bangsa kita akan selalu berhadapan dengan masalah perpajakan. Ada dua hal," kata Fuad di Jakarta, seperti ditulis Minggu (10/8/2014).
Permasalahan pertama, dia menyebut, penerimaan pajak negara ini akan selalu di angka minimal. Artinya tanpa upaya ekstensifikasi, jumlah anggaran yang kurang akan menyulitkan Presiden baru dalam melaksanakan program-programnya.
"Presiden manapun pasti butuh uang. Tapi ketika uang nggak ada karena penerimaan negara yang kecil, maka dia nggak bisa deliver janji-janjinya mau bangun ini itu karena nggak ada uang, akibat nggak ada yang bayar pajak," tutur Fuad.
Kedua, masalah keadilan. Menurutnya, upaya ekstensifikasi bakal menemui jalan buntu ketika jumlah pegawai pajak kurang. Sensus pajak tak akan berjalan lancar, pemeriksaan maupun penagihan setoran pajak kurang optimal.
"Kalau sudah begitu jangan salahin kami, karena percuma nggak ada orang. Tax coverage kita masih rendah sehingga tax ratio ikut rendah. Padahal kuenya besar, tapi sekarang wilayah Jawa saja belum semuanya ke-handle. Akhirnya yang kita uber WP itu-itu saja, makanya pengusaha pada stres," tutur dia.
Fuad menilai, masalah keadilan sangat besar pengaruhnya terhadap penerimaan pajak. Pasalnya sekitar ratusan ribu masyarakat kelas menengah diakui dia belum menyetor pajak.
"Miris melihatnya, karena ratusan ribu kelas menengah belum bayar pajak. Ada orang kaya, juga pemilik toko-toko dengan omzet besar belum bayar. Sampai-sampai kami harus mengancam sebagai upaya terakhir kalau WP susah diingatkan," pungkas dia. (Fik/Ahm)
Ini Pesan Fuad Rahmany Sebelum Pensiun Sebagai Dirjen Pajak
Dirjen Pajak, Fuad Rahmany menyayangkan masyarakat belum punya kesadaran bayar pajak, dan pihaknya harus tagih pihak sama untuk bayar pajak
diperbarui 10 Agu 2014, 09:09 WIBDiterbitkan 10 Agu 2014, 09:09 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Drainase Adalah: Sistem Pengelolaan Air yang Vital untuk Lingkungan
VIDEO: Mirip Warlok, Pelatih Timnas Indonesia Makan Gulai Pakai Tangan
Anggaran Kementerian PU Diblokir, IKN Jadi Proyek Mangkrak?
Jack Miller Sebut Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Belum Tunjukkan Potensi Penuh saat Tes Pramusim MotoGP di Sepang
Excited Adalah: Penjelasan, Contoh Penggunaan Kalimat, dan Bedanya dengan Exciting
Memahami Visual Adalah Kunci Komunikasi Efektif di Era Digital
Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Iran Akan Jadi Ajang Pembuktian bagi Indra Sjafri
Kronologi Pemeran Kang Gobang 'Preman Pensiun' Meninggal Dunia, Sedang Jalani Syuting Sinetron
Karena Persaingan Ketat, Arkhan Kaka Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Asia U-20 2025
Masih Berusaha Keluar dari Zona Degradasi di Serie A 2024/2025, Jay Idzes dan Tim Kehilangan Kiper Andalan
DPRD Kota Depok Sidak hingga Hentikan Sementara Pembangunan Pelanggar GSS
Profil Ari Jamasari, Pemeran Kang Gobang 'PREMAN PENSIUN' yang Baru Saja Meninggal Dunia