Butuh Rp 236 Triliun, Apa Saja Proyek Jokowi Tahun Depan?

Jokowi membutuhkan dana Rp 236,64 triliun untuk menjalankan sejumlah programnya pada tahun depan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Sep 2014, 10:15 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2014, 10:15 WIB
Jokowi
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut, terjadi gap atau kekurangan anggaran bidang infrastruktur tahun depan senilai Rp 92,74 triliun. Pasalnya ketersediaan anggaran negara hanya Rp 143,90 triliun. Sementara total kebutuhan menembus Rp 236,64 triliun.   

Padahal tambahan dana itu sangat dibutuhkan bagi Presiden Joko Widodo demi mencapai target  dengan pelaksanaan berbagai program pembangunan dan pengembangan infrastruktur  sesuai visi dan misi.

Dari laporan Bappenas, seperti ditulis Senin (15/9/2014), ada tiga kategori program infrastruktur besar Jokowi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015, yakni peningkatan ketahanan air, peningkatan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar serta penguatan konektivitas nasional.

1. Peningkatan Ketahanan Air, meliputi :

Pembangunan atau peningkatan jaringan irigasi seluas 71 ribu hektare (ha), dan rawa seluas 39 ribu ha

Pembangunan (lanjutan) 21 waduk, 9 waduk baru dan embung sebanyak 513 Pengendalian banjir sepanjang 600 kilometer (km) serta rehabilitasi banjir sepanjang 450 km

Pembangunan sarana dan prasarana air baku 11 meter kubik per dek


2. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar

Meningkatkan rasio elektrifikasi dari 83,2 persen menjadi 85,2 persen

Meningkatkan akses air minum dari 70 persen menjadi 70,25 persen melalui pembangunan SPAM kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 206, regional di 5 kawasan IKK sebanyak 133 IKK, SPAM di 316 desa, SPAM di 25 kawasan khusus

Meningkatkan akses sanitasi dari 60,5 persen menjadi 62,4 persen melalui infrastruktur air limbah di 240 kawasan, drainase perkotaan di 34 kabupaten/kota, tempat pemrosesan akhir sampah 54 kabupaten/kota dan tempat pengolahan sampah terpadu di 97 kawasan

Menangani perumahan kumuh dari 10 persen menjadi 8 persen melalui pembangunan PSU sebanyak 105 ribu unit, penataan kumuh seluas 2.000 ha, pembangunan perumahan swadaya 5.000 unit serta penyediaan infrastruktur pemukiman perkotaan di 85 kawasan

3. Penguatan Konektivitas Nasional

Preservasi jembatan 9.652 meter, peningkatan kapasitas atau pelebaran jalan 1.237 km, penggantian jembatan 2.296 meter, pembangunan jalan baru 258,9 km, pembangunan flyover atau underpass 2.044,8 meter, pembangunan jalan tol 23,32 km, serta pembangunan jalan dan jembatan di kawasan strategis; perbatasan; pulau terpencil; terluar sepanjang 739,4 km dan 1.414 meter

Pembangunan jalur kereta api sepanjang 100 km dan peningkatan kapasitas sepanjang 700 km meliputi wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, Lintas Selatan Jawa dan Lintas Timur Sumatera

Pembangunan prasarana penyeberangan baru di 59 lokasi, 14 dermaga sungai dan 3 dermaga danau

Penyediaan armada perintis 13 kapal di wilayah Timur Indonesia, pembangunan atau peningkatan pelabuhan di 167 lokasi. Juga pengembangan 8 bandara yang akan dioperasikan pada 2015, pengadaan 2 unit pesawat kalibrasi, 2 unit pesawat penumpang perintis, lanjutan pembangunan bandara Tjilik Riwut dan Singkawang

Peningkatan jumlah pemancar sebanyak 15 unit dan studio 10 unit. (Fik/Ndw)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya