Tekan Impor, Bengkulu Gandeng Rajawali Bangun Industri Gula

Guna menekan angka impor gula, Provinsi Bengkulu akan mengandeng PT Rajawali Group untuk membangun industri gula.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 16 Okt 2014, 18:18 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2014, 18:18 WIB
kelola-cadangan-gula,-140119b.jpg

Liputan6.com, Bengkulu - Guna menekan angka impor gula, Provinsi Bengkulu akan mengandeng PT Rajawali Group untuk membangun industri gula di daerah tersebut.

Perusahaan yang bergerak di bidang penanggulangan kebutuhan pangan terutama beras dan tebu itu, siap membangun perkebunan tebu dan pabrik gula di Provinsi Bengkulu.


Dengan persyaratan pemerintah daerah harus siap menyiapkan lahan sedikitnya 10 hektare (ha) lahan di empat kabupaten untuk perkebunan tebu dan pabrik gula.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bengkulu Lierwan, mengatakan empat kabupaten tersebut masih dalam kajian.

"Komunikasi terhadap empat kabupaten itu kita lakukan dalam 20 hari ke depan, siap tidak mereka menyiapkan lahan 10 hektare," kata Lierwan di Bengkulu (16/10/2014)

Menurut dia, jika empat kabupaten tersebut bersedia menyiapkan lahan PT Rajawali Group siap membangun pabrik dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Lierwan mengaku sudah menghubungi sekretaris daerah (sekda) masing-masing kabupaten dan mendapatkan respons yang sangat baik.

"Saya sudah hubungi beberapa sekdanya dan tinggal menyiapkan waktu ekspos di hadapan bupati," tambahnya.

Dikatakan Lierwan, jika pabrik gula bisa didirikan di Bengkulu mampu menyuplai kebutuhan gula di daerah ini, bahkan di Indonesia.

Seperti diketahui kebutuhan gula Indonesia 5 juta to pertahun, namun baru tersedia 3 juta ton. "Yang 2 juta ton ini belum bisa terpenuhi. Targetnya sebelum akhir 2014 ini sudah ada kepastian apakah mereka jadi berinvestasi di Bengkulu atau tidak," demikian Lierwan. (Yuliardi Hardjo Putra/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya