Pengusaha Minta Jokowi Stop Proyek Jembatan Selat Sunda

Adanya JSS bukan menurunkan biaya logisitik, tapi justru cenderung akan menaikkan biaya logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Okt 2014, 19:09 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 19:09 WIB
Jembatan Selat Sunda
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha logistik meminta agar pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).

"JSS ini saya rasa distop dulu mendingan," ujar Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Langkah penghentian tersebut karena adanya JSS bukan menurunkan biaya logisitik, tapi justru cenderung akan menaikkan biaya logistik.

"Jadi Kalau sekarang truk itu naik ke kapal fery, dari fery baru berlayar ke Lampung. Nah sekarang dgn adanya jembatan, si truk ini harus dibawa melewati JSS. Artinya biaya bensin naik, biaya supir juga naik. Jadi bukannya menurunkan malah menaikkan," lanjutnya.

Menurutnya, proyek Jembatan Selat Sunda ini bisa dilanjutkan pada 30 tahun mendatang saat kondisi ekonomi Indonesia sudah kuat dan telah menjadi salah satu pemain logistik besar di dunia.

"Kalau sudah begitu, baru kita bangun jss. Selama ini kita lihat begitu. Lebih baik perbaiki pelabuhan, dipisahkan antara kapal orang dann barang. Kalau sekarang kan campur, begitu penumpangnya lonjang, barangnya ditahan," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya