Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, negara kaya dengan sumber daya air berlimpah. Ironisnya karena pemanfaatan dan pengelolaan yang buruk, Republik ini terutama di Jakarta mencatatkan defisit air minum hingga ribuan meter kubik per detik.
Kondisi tersebut juga dialami Singapura. Namun negeri Singa itu dinilai wajar jika merasakan hal serupa lantaran tak banyak mempunyai sumber daya air seperti Indonesia.
Asisten Deputi Menteri Infrastruktur Sumber Daya Air Kemenko Perekonomian Purba Robert M. Sianipar mengatakan, sejak lama, Singapura sangat bergantung pasokan air minum dari Malaysia dan Tiongkok.
"Makanya suka bikin perjanjian kontrak jangka panjang sampai 50 tahun untuk pembelian air minum dengan Malaysia," ucap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta, seperti ditulis Jumat (24/10/2014).
Lebih jauh Robert membeberkan, di era 1960 sampai 1970-an, sungai-sungai di Singapura dalam kondisi memprihatinkan, sama seperti di Indonesia.
"Sungai-sungai di Singapura sama tuh dengan kita yang kotor. Tapi ternyata mereka bisa kok membersihkannya sehingga akhirnya bisa mensuplai kebutuhan air minum warga Singapura," ujarnya.
Terlebih lagi, sambung dia, pemerintah Singapura mengembangkan teknologi new water. Teknologi ini mampu mengolah air limbah untuk kebutuhan air minum.
Sayang, kata Robert di beberapa negara seperti Jepang justru melarang pengolahan limbah menjadi air minum. Sementara di Indonesia belum menerapkan konsep new water tersebut.
"Ada new water dan bendungan sungai, akhirnya dapat mengurangi ketergantungan suplai air minum di Singapura ke Malaysia. Jadi Malaysia tidak bisa seenaknya lagi ngasih harga tinggi," imbuhnya. (Fik/Ndw)
Bersihkan Sungai Kotor, RI Harus Tiru Singapura
Di era 1960 sampai 1970-an, sungai-sungai di Singapura dalam kondisi memprihatinkan, sama seperti di Indonesia.
Diperbarui 24 Okt 2014, 09:34 WIBDiterbitkan 24 Okt 2014, 09:34 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
Berita Terbaru
Tim Voli Milik Presiden SBY Pertama Lolos Grand Final, Jakarta LavAni Belum Punya Lawan
Danjen Kopassus: Ormas Ganggu Keamanan Harus Ditindak
Aul, Makhluk Mitologi Serigala dari Lereng Gunung Slamet
Jawa Barat Raih Peringkat 2 LPPD, Erwan Setiawan Tekankan Pentingnya Pemekaran
Link Live Streaming Final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid, Sebentar Lagi Kick-off
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 27 April 2025
Bakar Batu dan Pesan Damai untuk Persatuan Papua Pegunungan
Kapolres Jaktim Tegaskan Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswa UKI Sudah Maksimal dan Transparan
Tugu Biawak Wonosobo, Karya Seni Realistis dengan Pesan Pelestarian Alam
Diduga Terkena Peluru Nyasar Pemburu, Petani di Sukabumi Tewas Mengenaskan
6 Tips Padu Padan Gamis Terbaru untuk Hangout, Tampil Lebih Fresh dan Stylish!
26 April 1959: Mengenang Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara