Liputan6.com, Jakarta- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengamini pernyataan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang memprediksi adanya krisis listrik yang melanda Indonesia dalam 2 tahun.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kebutuhan masyarakat akan listrik terus meningkat. Sementara, produksi listrik tetap. Pemerintah pun menargetkan pembangunan pembangkit tenaga listrik untuk lima tahun ke depan. Bila gagal, maka Indonesia bisa gelap gulita.
"Anda sampai di rumah apa yang Anda cari? Colokan listrik untuk handphone Anda yang habis baterainya. Penyusutan listrik per tahun terjadi, penduduk terus bertambah," tutur JK dalam pidatonya di Indonesia Infrastructure Week 2014, di JCC, Jakarta, Kamis (5/11/2014).
Berdasarkan perhitungan pemerintah, Indonesia membutuhkan listrik 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun terakhir agar negeri ini terhindar dari krisis listrik. Untuk memenuhinya, setidaknya harus dibangun pembangkit dengan kapasitas sekitar 7.000 MW dalam setahun.Â
Baca Juga
"Kalau tidak negeri ini akan gelap gulita. Kita akan bagi sepertiga pemerintah dan dua pertiga swasta," tambahnya.
Oleh karena itu, JK menegaskan acara ini tidak boleh berhenti sebatas seminar saja, tapi perlu dikerjakan secara serius. Ia juga menambahkan akan mempermudah pemberian izin untuk membangun infrastruktur.
"Kita bangun listrik di daerah konflik di Poso, di puncak gunung dengan produk Indonesia, jadi jangan ragu dengan kemampuan Anda. Kami akan mempercepat izin, orang yang setahun tidak kerjakan kita batalkan, biar datang orang yang serius membangun bukan yang ingin beli izin," ucap JK. (Ndw)
Advertisement