Pengusaha Harap Kartu Sakti Jokowi Dapat Bantu Buruh

Pengusaha mengharapkan program perlindungan dengan tiga kartu sakti dapat diikuti dengan perbaikan layanan sehingga tidak ada masalah.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Nov 2014, 09:45 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 09:45 WIB
Kala 'Kartu Sakti' Jokowi Dibagikan
Seorang warga menunjukkan tiga macam kartu yang telah didapatkannya di Jakarta, Senin (3/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah meluncurkan program perlindungan sosial bagi masyarakat melalui tiga kartu sakti. Hal ini disebut-sebut sebagai langkah persiapan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyambut baik diluncurkannya program perlindungan sosial melalui tiga kartu ini.

Menurut Sarman, hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai buruh. Meningkatkan kesejahteraan para buruh bukan semata tugas pengusaha, tetapi juga pemerintah.

"Ini bagus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja, bukan hanya tugas pengusaha, juga pemerintah," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa (11/11/2014)

Dia menjelaskan, khusus untuk wilayah Jakarta, adanya kartu ini diharapkan bisa menambah fasilitas perlindungan sosial yang sebelumnya telah diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kita kan juga sudah punya Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, kemudian membangun rusun pekerja. Ini sudah membantu pekerja kita. Jadi kalau sakit tidak perlu berpikir lagi. Ini peran serta pemerintah," lanjut dia.

Meski demikian, Sarman meminta peluncuran program kartu sakti ini juga disertai dengan perbaikan pelayanan sehingga tida ada lagi permasalahan yang timbul pada program Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada masa pemerintah sebelumnya.

"Yang penting meningkatkan kualitasnya, kesehatan dilayani dengan baik dan pendidikan jangan lagi ada pungutan," tandasnya. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya