Liputan6.com, Bengkulu - Dalam rangka mengejar penguatan modal inti, Dewan direksi dan komisaris PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bengkulu (Bank Bengkulu) mengumpulkan para pemegang saham.
Mereka adalah Gubernur Bengkulu bersama 10 bupati dan walikota se-Provinsi Bengkulu dan para pimpinan DPRD. Para direksi tersebut memaparkan kepada pemegang saham pentingnya menambah modal inti bagi Bank Bengkulu yang bisa dilakukan melalui mekanisme APBD.
Direktur Utama Bank Bengkulu, Wimran Ismaun menyatakan, saat ini posisi modal inti perseroan berada pada angka Rp 320 miliar.
Angka itu menempatkan Bank Bengkulu menempati peringkat 25 dari 26 bank pemerintah se-Indonesia, Bank Bengkulu sendiri masuk dalam kelas bank dalam buku 1, karena hanya memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun.
"Kami mengejar ketertinggalan ini dengan meminta partisipasi pemegang saham untuk menambah modal," ujar Wimran di Bengkulu (11/11/2014).
Kebijakan ini kata Wimran untuk memenuhi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan batas waktu hingga bulan Juni 2016. Jika modal inti tidak mencapai Rp 1 triliun, maka bank daerah harus dimerger atau diakuisisi dengan bank yang memiliki kekuatan modal yang lebih besar.
"Kami berupaya sekuat tenaga memenuhi regulasi ini dari para pemilik dahulu, jika itu tidak tercapai, terpaksa kami ambil langkah lain, akuisisi atau go public," tegas Wimran.
Kepala kantor OJK Bengkulu, Fauzi Nugroho meyatakan, Bank Bengkulu berada di posisi terbawah kedua untuk bank yang masuk kategori buku 1.
Khusus di sumatra, hanya 4 bank daerah yang masuk buku 2 atau memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun yaitu, Bank Aceh, Bank Sumut, Bank Nagari dan Bank Sumsel.
"Hanya itu yang masuk buku 2, jika Bengkulu hanya masuk dalam buku 1, akan banyak keterbatasan, sebaiknya kejar modal sampai 1 triliun hingga juni 2016," demikian Fauzi Nugroho. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)
Kejar Penguatan Modal, Bank Bengkulu Kumpulkan Pemegang Saham
Direktur Utama Bank Bengkulu, Wimran Ismaun menyatakan, saat ini posisi modal inti perseroan berada pada angka Rp 320 miliar.
diperbarui 11 Nov 2014, 20:49 WIBDiterbitkan 11 Nov 2014, 20:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sukseskan MotoGP Mandalika 2024, BRI Sediakan Fasilitas Transaksi Non Tunai di Setiap Tentant UMKM
Berdayakan UMKM, BRI Turut Berpartisipasi di Lombok Sumbawa Nusantara Fair 2024
VIDEO: Kereta Peluru Pertama di Jepang Rayakan Ulang Tahun ke-60
Jalan-Jalan itu Termasuk Ibadahnya Para Nabi? Ini Penjelasan Gus Baha
6 Potret Bella dan Chiki Fawzi Bareng Marissa Haque, Ungkap Keinginan yang Belum Terwujud
Dihadiri Presiden Joko Widodo, Peparnas 2024 Bakal Dibuka pada 6 Oktober 2024
Pengadilan AS Buka Lagi Kasus Dugaan Pencurian Kripto USD 24 Juta Libatkan Perusahaan Telekomunikasi
Jokowi Segera Kirim 10 Nama Capim dan Cadewas KPK ke DPR: Tunggu Administrasi Selesai di Setneg
5 Makanan dan Minuman Ini Bisa Sebabkan Vertigo Bila Dikonsumsi Berlebihan
Hasil MotoGP Jepang 2024: Francesco Bagnaia Juara Lagi, Marc Marquez Finis Ketiga
Prancis Tangguhkan Pengiriman Senjata ke Israel, Benjamin Netanyahu: Kami Akan Tanpa Bantuan Mereka
Top 3 Tekno: Indonesia Negara Pertama di ASEAN Selesaikan Penilaian AI dari UNESCO hingga Akses iCloud di Android