Begini Cara Pemda Jabar dan BI Tarik Investor Berinvestasi

West Java Incorporated difungsikan untuk sinergikan peran BI, Pemda, Kadin, OJK, perbankan dan sektor swasta untuk dongkrak investasi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Nov 2014, 14:37 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2014, 14:37 WIB
Bank Indonesia
(Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat  meresmikan forum pengembangan ekonomi daerah atau west java incorporated (WJI) pada Rabu (12/11/2014).

WJI ini difungsikan untuk mensinergikan peran BI, Pemda, Kadin, OJK, Perbankan dan sektor swasta untuk meningkatkan iklim investasi dan daya saing di Jawa Barat‎.

"Jawa Barat adalah pusat industri manufaktur di Indonesia, dan jumlah penduduknya juga paling banyak dibandingkan provinsi lain, ini yang harus kita tingkatkan," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Gedung Sate, Bandung.

Aktivitas utama WJI ini adalah mendorong terbukanya market access bagi pengusaha Jawa Barat melalui diseminasi poin-poin international trade agreement dan commitment dengan negara lain. Selain itu, WJI juga menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi.
WJI juga  melakukan promosi MP3EI, proyek Pemda, UMKM dan EETI (Enterpreneurshin, Tourism, Trade and Investmen) melalui sistem informasi secara online.

Adapun untuk mengakses informasi yang ditawarkan dan dilakukan WJI ini dapat langsung mengunjungi website resminya yaitu www.westjavainc.org.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menambahkan ada beberapa hal utama yang menjadi potensi investasi yang ditawarkan melalui WJI ini.

"Karena kita kuat di manufaktur, itu yang menjadi unggulan  dan diharapkan investor bisa masuk ke sektor itu, dan juga di pertanian, karena kita merupakan wilayah basis pertanian," tegas Aher.

Sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Aher menambahkan dengan layanan informasi WJI ini peran Jawa Barat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat semakin besar.‎(Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya