Liputan6.com, Jakarta - Mata uang rupiah merupakan satu dari belasan mata uang negara lain yang termasuk paling tidak berharga di dunia. Sebab nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan sejak tahun lalu dan saat ini sempat menembus Rp 12.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, sebuah mata uang disebut berpengaruh dan berharga atau tidak dalam percaturan ekonomi dunia tergantung pada ekonominya.
"Suatu saat nanti jika ekonomi Indonesia terus tumbuh, Produk Domestik Bruto (PDB) bisa mencapai triliunan dolar AS, maka rupiah akan bagus," tutur dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Sofyan menceritakan, dunia tidak memandang mata uang Yuan China. Namun karena perekonomian negara tersebut tumbuh pesat, Yuan mulai diperhitungkan dunia meskipun dominasi mata uang saat ini bertumpu pada dolar AS.
"Yang penting kita perbaiki ekonomi Indonesia sebab pelemahan nilai tukar rupiah kita sekarang ini karena eksternal, bukan internal kita," imbuhnya.  Â
Sekadar informasi, saat ini terdapat 15 mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Dalam daftar tersebut, ternyata mata uang Indonesia, rupiah, termasuk dalam salah satu mata uang paling tidak berharga.
Menurut data itu, Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan nilai mata uang terendah di dunia. Sampai saat ini, US$ 1 setara dengan Rp 12.467.
Nilai tukar tersebut merupakan nilai terlemah sejak Agustus lalu, yaitu sekitar 1,3 persen, demikian menurut Bloomberg.
Majalah The Economist menyebutkan, bahwa masalah indonesia adalah infrastruktur yang jelek, pemerintahan yang birokratis dan korupsi yang menggurita. Kondisi inilah yang membuat nilai tukar rupiah sangat rendah terhadap dolar AS.
Adapun negara dengan mata uang sampah nomor 1 di dunia adalah Iran dengan mata uangnya rial. Mengikuti rial, ada mata uang dong dari Vietnam dan mata uang dobra dari Sao Tome yang menempati posisi ke2 dan ke-3 di atas Indonesia. (Fik/Gdn)
Menko Ekonomi : Suatu Saat Rupiah Bakal Diperhitungkan Dunia
Dulu dunia tidak memandang mata uang Yuan China. Namun karena perekonomian negara tersebut tumbuh pesat, Yuan mulai diperhitungkan.
Diperbarui 16 Des 2014, 17:42 WIBDiterbitkan 16 Des 2014, 17:42 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar, Simak Tips Membuatnya
Surya Utama Ingatkan Makan Bergizi Untuk Menciptakan Pemerataan Pembangunan
Sinopsis Film Drop, Saat Kencan Pertama Jadi Momen Menegangkan Ibu Tunggal
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus Sore Ini
Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri, Ini Dampak Trauma pada Organ Intim Menurut Dokter
Nasib Jenazah PMI Banyuwangi di Kamboja Belum Jelas, Keluarga Justru Diteror Nomor Tak Dikenal
Garudafood Kantongi Restu Pemegang Saham Tebar Dividen Rp 350,34 Miliar
Kemlu RI: 7.027 WNI Terjerat Kasus Online Scam Sejak 2020 hingga April 2025
Gasing Panggal, Permainan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemukan
Sri Mulyani Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5%
Kemenkop Minta Notaris di Indonesia Bantu Pembentukan Kopdes Merah Putih
Menkomdigi Tegaskan Masa Depan AI Milik Semua Negara, Bukan Segelintir