Menteri Susi Klarifikasi Soal 22 Kapal China yang Tertangkap

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerangkan, 22 kapal yang dimaksud bukanlah tertangkap tangan tapi hanya melalui satelit.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Des 2014, 20:41 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 20:41 WIB
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan klarifikasi atas penangkapan 22 kapal berbendera China.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menerangkan, 22 kapal yang dimaksud bukanlah tertangkap tangan tapi hanya melalui satelit.

Dia menambahkan, dari 22 kapal tersebut baru 9 kapal yang ditangkap oleh Angkatan Laut (AL).

"Bukan menangkap kapalnya. Menangkap 22 kapal Tiongkok di satelit kita beroperasi di Laut Arafuru. Yang akhirnya AL tangkap itu hanya 9. Dan yang 1 pun ditinggal Merauke karena mogok. Jadi yang diseret ke Maluku, Ambon hanya 8," katanya, di Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Kabar terbaru menunjukan sisa-sisa kapal itu masih beredar di perairan Indonesia.

"Hari ini per 18 Desember 2014 kita mencatat di satelit masih ada kapal Tiongkok yang beroperasi sejumlah 13 kapal. Mereka belum tertangkap. Kita menangkap mereka di satelit melakukan operasi eks Taiwan eks China, lintang bujur ada, GT ada, ini ditangkap AIS, berarti di atas 300 GT," ujarnya.

Maka dari itu, pihak meminta kepada Presiden RI untuk memerintahkan kepada Angkatan Laut segera menangkap kapal-kapal tersebut. Pasalnya, selain merugikan karena mencuri ikan, kapal-kapal tersebut juga bertindak semena-mena pada nelayan Indonesia.

"Hari ini berita dari laporan Gubernur Maluku Utara, tadi saya minta ke sini melakukan waawancara bagaimana cerita nelayan Morotai itu diusir kapal-kapal asing. Itu hal yang ironi. Dan tidak bisa kita terima sebagai bangsa yang berdaulat di atas lautnya," ujarnya.

Dia juga meminta semua stakeholder untuk menyebarkan informasi tentang masih beredarnya kapal-kapal asing tersebut. Itu ditujukan supaya kapal-kapal tersebut terus terpantau. (Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya