Liputan6.com, Jakarta - Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 dinyatakan hilang kontak setelah terbang dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu (28/12/2014) ini. Dari total 162 penumpang pesawat tersebut, 156 diantaranya adalah warga Indonesia.
Menanggapi kasus hilangnya pesawat tersebut, CEO AirAsia Tony Fernandes tak menunggu lama dan langsung terbang ke Surabaya hari ini juga.
Fernandes kembali mengungkapkan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya, @tonyfernandes.
Advertisement
-On my way to Surabaya where most of the passangers are from as with my Indonesian management. Providing information as we get it.-
"Sedang dalam perjalanan menuju Surabaya di mana sebagian besar penumpang berasal, begitu pula dengan manajemen di Indonesia. Sebisa mungkin menyediakan informasi yang kami peroleh," tulis Fernandes dari akun Twitter pribadinya, Minggu (28/12/2014).
Menanggapi tulisan Fernandes tersebut, banyak follower yang langsung memberikan simpatinya. Ada juga yang bertanya dari mana Fernandes berangkat dan di kota mana dirinya tiba di Indonesia.
Sebelumnya, melalui akun Twitter tersebut, Fernandes juga menghimbau seluruh karyawan perusahaan untuk tetap kuat dan terus berusaha melakukan pencarian hingga menggelar operasi penyelamatan.
"Kami akan segera mengeluarkan pernyataan berikutnya. Terima kasih atas seluruh doa dan dukungan Anda. Kami harus tetap kuat," tandasnya.
Pesawat tersebut tercatat memboyong 162 penumpang yang terdiri dari tujuh kru dan 155 penumpang komersil. Pesawat yang dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 8:30 waktu setempat tersebut hingga kini masih belum ditemukan.
Pihak manajemen maskapai mengatakan, proses pencarian dan penyelamatan penumpang kini tengah dilakukan. Dalam salah satu pernyataannya, AirAsia menjelaskan, pesawat tersebut merupakan produk Airbus A320-200 yang beroperasi untuk Indonesia AirAsia.
Kontak terakhir dilakukan saat pilot pesawat meminta untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki demi menghindari awan. Sebelum itu, pesawat juga meminta untuk bergeser ke kiri.
Namun beberapa menit kemudian, pesawat mulai tak terlacak. Pada pukul 06.18 WIB, pesawat benar-benar menghilang dari radar. Hanya ada rencana penerbangan saja pada radar. Realisasinya, jejak si burung besi telah menghilang. (Sis/Nrm)