Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk menghapuskan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dalam jangka waktu 2 tahun mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Aviliani menyatakan, dalam membuat kebijakan yang vital semacam ini, pemerintah memang harus memikirkan segala macam faktor, termasuk kesiapan dari pelaku usaha dan masyarakat sebagai pengguna premium.
"Artinya jangan membuat kebijakan yang tiba-tiba. Harus diperhatikan kesiapannya dulu, pelaku maupun masyarakatnya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (4/1/2015).
Selain itu, jangka waktu yang diberikan untuk menghapuskan BBM jenis ini harus memperhatikan kesiapan dari PT Pertamina (Persero). Pasalnya jika tidak, maka hanya akan membuka ruang baru bagi munculnya mafia migas.
"Kalau masyarakatnya mungkin tidak masalah, tetapi Pertamina sudah bilang tidak mampu kalau jangka waktu pendek. Kasih mereka waktu dulu sesuai kemampuan, jangan sampai menimbulkan mafia baru. Kalau Pertamina tidak sanggup, nanti ada mafia baru yang bermain," lanjut dia.
Menurut Aviliani, yang terpenting saat ini adalah kesungguhan baik pemerintah maupun Pertamina memperbaiki tata kelola migas termasuk menghilangkan keberadaan mafia migas sehingga penghapusan premium ini tidak menuai protes dari masyarakat nantinya.
"Kalau mau diserahkan ke Pertamina, tunggu kesiapan mereka berapa lama. Yang penting komitmen untuk merubah," tandasnya. (Dny/Gdn)
Penghapusan Premium Jangan Sampai Timbulkan Mafia Baru
Jangka waktu yang diberikan untuk menghapuskan BBM Subsidi harus memperhatikan kesiapan dari PT Pertamina (Persero).
diperbarui 04 Jan 2015, 09:58 WIBDiterbitkan 04 Jan 2015, 09:58 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
OJK Terbitkan POJK Nomor 17 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Bahrain vs China: Gol Dianulir VAR, Dilmun Warriors Tumbang 0-1
Bertemu Menkomdigi, Mensesneg Beri Pesan Pentingnya Konektivitas dan Pemerataan Internet di RI
200 Nama Kelas Aesthetic dan Unik, Bisa untuk Jenjang SD hingga SMA
ONE Friday Fights 87 Hadirkan Duel Kongchai vs Chokpreecha
1.462 Lembar Surat Suara Rusak, KPU Ajukan Penggantian
Kocak, Kali Ini Trik Licik Abu Nawas Gagal Tipu Khalifah Harun Al-Rasyid
VIDEO: Palak Ojol di Banjarmasin, Pemuda Ciut Saat Diciduk Polisi
Inspirasi Baju Kurung dan Kebaya Pesona Tradisional, Busana Elegan dengan Sentuhan Modern
Memahami Endotoksin Adalah: Racun Bakteri yang Kompleks
Top 3 Berita Hari Ini: Duh, Rumah Korban Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Jadi Tempat Wisata Dadakan
Mensesneg Ungkap Arahan Prabowo Subianto soal Penanganan Kasus Judi Online