Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan bandara di tanah air masih jauh dikatakan baik. Hal itu disampaikan Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Eddie Haryoto dalam seminar yang digelar di Graha Angkasa Pura I pada Senin (12/1/2015) ini.
Eddie menceritakan, pada tahun 2003 setidaknya 8 juta penumpang hilir mudik memasuki kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Bandara ini bisa dikatakan sangat maju, hanya kalah dengan bandara yang ada di Peking China dan Haneda Jepang.
Sayangnya, seiring perkembangan penerbangan, bandara ini tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan.
"Susahnya Bandara Soekarno-Hatta masih seperti 2003, hanya tambah sedikit. Dengan demikian sangat berat bagi manajemen sekarang," kata dia Jakarta.
Penyebabnya, lanjut dia, akibat lepasnya bisnis navigasi yang dulu dipegang pengelola bandara. Pihak AP sulit mengembangkan bandara karena sibuk mencari penutup pendapatannya yang hilang sekitar 40-50 persen dari bisnis navigasi tersebut.
"Bisnis untuk air navigasi pindah tidak di AP artinya 40-50 persen revenue sudah hilang. Susahnya kira-kira manajemen AP II harus mendapatkan gantinya mendapat ganti yang hilang. Berbagai cara, sehingga jangan kaget kalau soto harganya Rp 50 ribu,"ujarnya.
Hal itu juga ditambah minimnya pemasukan dari maskapai. Saat ini maskapai mengalami masalah pelik. Dimana, menjamurnya penumpang menuntut persaingan maskapai untuk menawarkan tiket yang murah. Tapi di sisi lain maskapai juga tertekan karena dolar yang menguat dan membebani biaya produksi mereka.
Belum lagi, saat ini maskapai penerbangan dihadapkan oleh penghapusan tiket murah.
"Para penumpang menekan airline, menekan ongkosnya. Airline berhadapan masalah politik dan ekonomi. Perubahan kurs, dolar semakin kuat, kenaikan harga avtur. Yang baru batasan tarif batas atas dan bawah, akan mempengaruhi keputusan penentuan airline dalam deal dengan airport terhadap cost yg terjadi," tandas dia. (Amd/Nrm)
Begini Sulitnya Kondisi Pengelolaan Bandara di Indonesia
Seiring perkembangan penerbangan, bandara Soekarno Hatta tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan.
diperbarui 12 Jan 2015, 12:33 WIBDiterbitkan 12 Jan 2015, 12:33 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Cara Membuat Asinan Rambutan yang Segar dan Lezat
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sampai 70 Persen