Bangun 35 Ribu MW, Pelanggan PLN Melesat Jadi 71 Juta pada 2019

Penambahan kapasitas daya setrum 35 ribu Mw akan mendorong pertumbuhan basis pelanggan PLN secara signifikan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Feb 2015, 12:58 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 12:58 WIB
Target Penjualan Listrik Tahun 2015
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) siap membangun pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (Mw) dalam waktu lima tahun ke depan. Dengan penambahan kapasitas tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan signifikan.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir mengungkapkan, perseroan masih harus merampungkan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 14 ribu Mw, selain menggarap pembangkit 35 ribu Mw sampai periode 2019.

"Jadi kami harus bangun pembangkit totalnya 42 ribu Mw hingga akhir 2019. Sebanyak 25 ribu Mw melalui skema IPP dan sisanya tambahan pembangkit dari PLN," ujar dia saat Rapat Panja Penyertaan Modal Negara (PMN) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Dengan demikian, Sofyan mengaku, pihaknya wajib menambah transmisi 42 ribu kilometer (Km) yang bisa terlaksana seiring periode pembangunan pembangkit listrik.

Penambahan kapasitas daya setrum 35 ribu Mw akan mendorong pertumbuhan basis pelanggan PLN secara signifikan. Dia menargetkan, jumlah pelanggan PLN dapat naik tajam menjadi 71 juta pelanggan di akhir 2019. 

"Pertumbuhan pelanggan memang akan naik signifikan menjadi 71 juta pada 2019 dari capaian tahun lalu sebanyak 56 juta pelanggan. Karena kami mengarahkan pembangunan pembangkit listrik dan distribusi sampai ke daerah-daerah yang belum mendapat fasilitas listrik," tegas Sofyan.

Target peningkatan jumlah pelanggan, tambah dia, dapat mendongkrak volume penjualan listrik PLN menjadi 307 terra watt per hour (TwH) pada akhir 2019. "Jadi pertumbuhannya 8,4 persen sampai 2019. Dengan rasio elektrifikasi 83,3 persen di 2014 menjadi 97,2 persen pada 2019," pungkas Sofyan.

(Fik/Gdn)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya