Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Crisnandi menuding rendahnya daya saing di Indonesia karena tidak efisien dan korupsi.
Padahal, dia mengatakan di era globalisasi lincah dalam mestinya birokrasi menjadi tangguh.
"Di era dunia tanpa batas, terlebih saat ini kita sudah memasuki masyarakat ekonomi ASEAN, struktur organisasi sebagai penggerak utama penyelenggaraan pemerintah harus tangguh, lincah, efektif, dan efisien," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Dia menerangkan, tingkat daya saing masih rendah. Tercatat, inefisiensi birokrasi 19,3 persen dan korupsi 10,7 persen.
Sementara, berdasarkan The Global Competitives Report World Economic Forum tahun 2013-2014 daya saing Indonesia pada urutan 38.
Maka dari itu, Yuddy mengatakan perlunya reformasi birokrasi untuk memperbaiki daya saing RI. Caranya, dengan revolusi mental dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Harus dilakukan perubahan pola pikir priyayi ke birokrasi melayani," ujarnya.
Selain itu, perlunya mengubah birokrasi yang selama ini boros, berbelit dan koruptif menjadi birokrasi yang bersih. "Ke depan, birokrasi pemerintahan tidak akan pernah absen untuk menyelesaikan berbagai persoalan," tukasnya. (Amd/Nrm)