Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk bahan bakar kapal Ferry.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah terus menggenjot program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG, dengan membangun 22 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Dana pembangunan 22 SPBG berasal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Itu yang dianggarkan di APBN. Itu terus jalan konversi. Jangka pendek kami bangun SPBG," kata Wira, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Advertisement
Wira menambahkan, kendaraan instansinya akan menerapkan program yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi minyak tersebut pada kapal Ferry. Kendaraan itu menggunakan gas jenis gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG).
"Rencana waktu dekat kami, kapal-kapal pakai LNG ini untuk persiapan tahun ini sehingga tahun depan mungkin sudah jalan," tutur Wira.
Ia mengungkapkan, kapal penyeberangan antar pulau tersebut akan menghemat konsumsi bahan bakar sampai 30 persen dengan menggunakan LNG.
"Kapal Ferry yang dari Merak Bakauhueni dan Ketapang Gilimanuk. Kalau pakai LNG turun BBMnya sekitar 20-30 persen," pungkasnya.
Sebelumnya Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menganggarkan dana sekitar Rp 10,83 triliun untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Anggaran itu digunakan untuk pembangunan tujuh infrastruktur guna mendukung program konversi BBM ke BBG selama tiga tahun ke depan. (Pew/Ahm)