Liputan6.com, Jakarta - Para pengurus Forum Honorer K2 Indonesia hari ini melakukan audiensi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Rerofmasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi di Kantor KemenPAN-RB, Jakarta.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia, Titi Purwaningnsih menjelaskan, kedatangannya kali ini untuk kembali melakukan diskusi mengenai tuntutan para guru honorer yang tidak lulus seleksi‎ calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Intinya di sini kami tidak mau dipeta-petakan anak, usia dan instansi, artinya seluruh lamaran kategori 2 yang tidak lolos dapat ter-cover semuanya, ini yang kami harapkan," kata Titi di Kantor KemenPAN-RB, Kamis (26/2/2015).
Titi berpendapat, tidak lolosnya para guru honorer tersebut dinilai adanya kecurangan dari beberapa pihak yang memiliki persyaratan administrasi bodong yang justru lolos dalam proses seleksi.
Untuk itu, Titi meminta kepada Menteri PAN-RB untuk menggugurkan para ‎peserta yang tidak melakukan verifikasi untuk mendapatkan Nomor Induk Kepegawaian (NIP) yang jumlahnya sekitar 80 ribu orang.
Hal itu diinginkannya karena dari ‎200 ribu peserta yang lulus seleksi hingga saat ini hanya sekitar 120 ribu yang melakukan verifikasi NIP. Maka disimpulkan bahwa yang tidak melakukan verifikasi NIP tersebut yang terindikasi para honorer bodong.
‎"Kami merasa berdosa karena selalu meninggalkan tugas kami sebagai guru. Tapi mau bagaimana, ketika nasib kami tidak jelas, apa kami mau menadi sapi perahan yang tidak jels kedepannya," papar Titi sembari meneteskan air mata di hadapan para pejabat Kemenpan RB.
Demi menyelesaikan persoalan tersebut, dia meminta kepada Menteri PAN-RB untuk kekosongan 80 ribu calon CPNS yang tidak terverifikasi tersebut agar dapat diisi dengan para guru honorer yang sebenarnya yang sebelumnya telah mengikuti tes CPNS K2 yang tidak lolos. (Yas)
‎
Sambil Menangis, Para Guru Honorer Minta Diangkat Jadi PNS
"Kami merasa berdosa karena selalu meninggalkan tugas kami sebagai guru. Tapi mau bagaimana, ketika nasib kami tidak jelas."
diperbarui 26 Feb 2015, 17:20 WIBDiterbitkan 26 Feb 2015, 17:20 WIB
Seorang pengunjuk rasa tampak menangis sambil memegang sebuah karton yang bertuliskan `Angkat Kategori 2 Menjadi PNS Tanpa Test` (Liputan6.com/Herman Zakharia).
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Ramadan UpdateDahulukan Makan atau Sholat Dulu? Ini Jawaban Gus Baha
8 9 10
Berita Terbaru
Mengapa Tiktok Diblokir di Amerika Serikat? Ternyata Ini Penyebabnya
Sengketa Pilwalkot Depok 2024, Paslon Imam-Ririn Cabut Gugatan di MK
15 Makanan Khas Sumedang yang Wajib Dicoba, Tahu Legendaris hingga Cemilan Tradisional
Profil Morgan Freeman, Aktor Hollywood Legendaris yang Punya Masa Kecil Penuh Tantangan
Said Tegaskan Kasus Hasto di KPK Tak Mengganggu HUT ke-51 PDIP
15 Resep Kue Simple untuk Pemula: Panduan Lengkap Membuat Kue Lezat
2 Direktur XL Axiata Mengundurkan Diri, Ada Apa?
CEO X Linda Yaccarino Buka Suara soal Meta Setop Program Cek Fakta di Facebook dan Instagram
Menteri Yandri Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan
Penyakit Hati yang Berat Menurut Kitab Hikam, Dijelaskan Gus Baha
Kebakaran Hutan Los Angeles, KJRI LA: Tidak Ada WNI yang Terdampak
Apa yang Dimaksud dengan Teknologi: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya