Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebutkan di antara negara-negara anggota ASEAN, Thailand menjadi ancaman terbesar Indonesia saat menghadapi pelaksanaan Perdagangan Bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA).
Ini terlihat dari masih defisitnya neraca perdagangan Indonesia dibandingkan Thailand. Pada Februari ini, defisit neraca perdagangan kedua negara mencapai US$ 337,8 juta.
"Ini ancaman kita pada pelaksanaan MEA adalah Thailand ini," jelas dia di Kantor BPS Jakarta, Senin (16/3/2015).
Dia menyebutkan, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mengalami surplus US$ 221 juta. Di mana, dengan Singapura sebesar US$ 120,2 juta, Malaysia sebesar US$ 63,7 juta. Dan hanya dengan Thailand mengalami defisit.
Secara nasional, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 mengalami surplus US$ 740 juta, dipicu surplus sektor migas sebesar US$ 170 juta dan non migas US$ 570 juta.
Adapun nilai ekspor Indonesia Februari 2015 mencapai US$ 12,29 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,99 persen dibanding ekspor Januari 2015. Demikian juga bila dibanding Februari 2014 mengalami penurunan sebesar 16,02 persen.
Advertisement
Sedangkan Impor nonmigas Februari 2015 mencapai US$9,83 miliar atau turun 6,34 persen dibanding Januari 2015, sementara bila dibanding Februari 2014 turun 4,86 persen.(Yas/Nrm)