Liputan6.com, Jakarta - Ketua Indonesia China Business Council (ICBC‎) sekaligus Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil terkait proyek pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berorientasi ekspor. Proyek tersebut bisa didanai oleh Bank of China (BOC) hingga triliunan rupiah.
Ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Alim yang tampil bersahaja ingin membantu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Mengembangkan sektor UKM agar leluasa memasok produk-produknya ke China atau Tiongkok.
"Saya jauh-jauh dari Surabaya ke Jakarta menemui Pak Menko Ekuin mau bantu pengusaha kecil, menengah dan besar seperti Alim Markus. Makanya Wakil Ketua ICBC Ali Husein mau bikin perjanjian kerjasama (MoU) atau letter of intern antara ICBC dengan BOC," ujar dia di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
BOC, kata Alim, dapat mendanai atau menyiapkan kredit bagi para pelaku UKM, teknikal hingga pengontrolan agar pengusaha UKM dapat memproduksi barang ekspor berkualitas dan sesuai dengan pasar di China.
Penduduk China yang besar dapat menjadi pasar menggiurkan bagi Indonesia, terutama untuk produk pertanian, skala industri rumahan termasuk cenderamata dan lainnya.
"Untuk ekspor ke China tak mudah, jadi bos BOC harus juga menyetujui perjanjian ini dan meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara," tuturnya.
Dalam hal ini, Alim mengaku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memanfaatkan kunjungan kerja ke China untuk merayu BOC mau meneken kerjasama pengembangan UKM tersebut. "Mumpung Presiden ke China tanggal 27 Maret ini, supaya merayu mereka (BOC) tandatangan. Karena UKM kita harus bangkit," ujarnya.
Sayang, dia masih merahasiakan nilai kerjasama atau kredit dari BOC untuk pengembangan UKM di Indonesia. Namun Alim menyebut, nilainya bisa sekira Rp 2 triliun hingga Rp 20 triliun. "Angkanya masih rahasia. Tapi kalau Rp 20 triliun dibagikan ke UKM, banyak itu lho," tegas Alim yang mengakhiri perbincangan dengan mempromosikan slogal "Cintailah Produk-produk Indonesia". (Fik/Ndw)