3 Hari di Jepang, Ini Hasil Jualan Presiden Jokowi

Pertemuan Presiden Jokowi dengan beberapa kelompok investor di Jepang menghasilkan sejumlah komitmen investasi yang direalisasikan tahun ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Mar 2015, 09:42 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 09:42 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Presiden Jokowi dengan beberapa kelompok investor di Jepang, dalam kunjungan kerja 23-25 Maret 2015, menghasilkan beberapa komitmen investasi yang akan segera direalisasikan tahun ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan total nilai investasi yang akan direalisasikan sebesar US$ 3 miliar, di luar komitmen sektor otomotif.

Sebelumnya, ‎dua perusahaan otomotif raksasa asal Jepang, Toyota dan Suzuki saat bertemu dengan Presiden Jokowi juga menjanjikan perluasan investasi masing-masing sebesar US$ 1,6 miliar dan US$ 1 miliar.

Franky merinci komitmen yang disampaikan oleh investor Jepang, yaitu pertama untuk investor yang sudah mengajukan perizinan investasi ke BKPM, akan didorong cepat terealisasi sehingga dapat segera beroperasi secara komersial.

Kedua, komitmen yang masih sebatas minat investasi yang akan segera ditindaklanjuti dengan mengajukan permohonan izin ke BKPM dalam waktu dekat.

“Presiden Jokowi senantiasa menyebutkan ingin memperoleh hasil konkret dari kunjungan ke Jepang ini. Saya kira ini bentuk konkret, di mana minat dan rencana investasi dari investor Jepang yang didengungkan selama ini dapat segera proses realisasi,” kata Franky, Kamis (26/3/2015).

Lebih jauh, Franky menjelaskan untuk komitmen investor Jepang yang segera mengajukan proses perizinan investasi ke BKPM senilai US$ 1,45 miliar, yang terdiri atas sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), industri baja, industri pengolahan hasil perikanan, galangan kapal dan kelistrikan.  

Sementara, untuk investor yang sudah mengajukan izin ke BKPM akan didorong mempercepat realisasinya senilai US$ 1,58 Miliar.  

Komitmen tersebut berasal dari sektor industri komponen, industri logam, industri pengolahan hasil perikanan, konstruksi dan perdagangan. Franky menegaskan BKPM akan terus mengawal komitmen investasi ini bersama minat investasi yang juga sudah diidentifikasi oleh BKPM.

“Saya optimis komitmen yang sudah disampaikan dapat terealisasi karena karakteristik investor Jepang yang apabila sudah berkomitmen akan serius untuk merealisasikan rencananya,” jelas Franky.  

Sepanjang tahun 2010-2014, BKPM mencatat realisasi investasi Jepang ke Indonesia sebesar US$ 12,1 miliar dan berhasil menyerap lebih dari 424 ribu tenaga kerja. Investasi Jepang tersebut, sekitar 50% atau US$ 6,3 miliar di sektor otomotif, industri baja US$ 2,01 miliar, industri kimia US$ 798 juta, industri tekstil senilai US$ 481 juta dan industri makanan senilai US$ 444 juta. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya