Ilya Avianti, Srikandi di OJK

Menjadi dosen dan anggota Dewan Komisioner OJK bukan cita-cita Ilya Avianti. Sewaktu kecil, ia justru ingin menjadi pilot pesawat tempur.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 21 Apr 2015, 13:36 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 13:36 WIB
Ilya Avianti
liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Bekerjalah dengan hati. Itulah pesan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ilya Avianti kepada kartini masa kini. Hal itu juga yang membuat karir wanita berjilbab ini terus bersinar.

Ilya memulai karier sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, pada 1985. Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 7 Juli 1959 itu juga pernah menempati sejumlah posisi penting baik di bidang pendidikan maupun di pemerintahan.

Namanya tercatat pernah menjadi tenaga ahli Menteri Keuangan periode 2005-2006,  Pelaksana Tugas Auditor Utama Keuangan Negara VII pada Auditorat Utama Keuangan Negara VII BPK RI,  hingga Guru Besar Fakultas Ekonomi Unpad.

"Saya diminta melamar ke OJK. Melalui tahap seleksi dari 300 orang, kemudian saya Alhamdulillah bisa masuk jadi salah satu anggota Dewan Komisioner OJK," kata Ilya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jalan Cimahi, Menteng, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Ilya adalah satu dari tiga wanita yang berhasil lolos seleksi ketat menjadi anggota Dewan Komisioner OJK. Di tengah kesibukannya, bagi Ilya keluarga tetap menjadi yang paling utama di dalam hidupnya. Ilya juga hingga kini masih rutin mengajar di almamaternya.

Menjadi dosen maupun anggota Dewan Komisioner OJK bukanlah cita-cita Ilya. Sewaktu kecil, Ilya justru ingin menjadi pilot pesawat tempur. Maklum, masa kecil Ibu dua anak ini dihabiskan di lingkungan TNI Angkatan Udara di Bandara Husein Sastranegara.

"Tapi akhirnya saya memilih jurusan ekonomi yang waktu itu bukan jurusan dikenal. Kalau anak zaman dulu itu cita-citanya kan dokter atau insinyur," kenang Ilya.

Di tengah kesibukannya, bagi Ilya keluarga tetap menjadi yang paling utama di dalam hidupnya. Ilya juga hingga kini masih rutin mengajar di almamaternya.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Hilda Thatcher dan Mother Teresa adalah dua wanita yang menginspirasi Ilya. " Margaret Thatcher memiliki karakter yang kuat, dia dikenal dengan wanita  besi. Sedangkan Mother Teresa adalah tokoh wanita yang tidak pernah memikirkan dirinya sendiri," kata wanita berkacamata ini.

Di hari Kartini ini, Ilya menilai kartini masa kini sudah hebat-hebat. Menurutnya, cita-cita kartini sebetulnya telah tercapai. Buktinya, sekarang banyak sekali wanita yang berperan di lingkungan masyarakat dan pemerintahan.

"Di OJK dari tujuh dewan komisioner, tiga diantarannya adalah perempuan. Sebab, perempuan ini memegang peran penting dalam suatu perkembangan bangsa," ungkapnya.

Lengkapnya, berikut hasil wawancara tim Liputan6.com dengan Anggota Dewan Komisioner OJK Ilya Avianti:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya