Liputan6.com, Jakarta - TelkomSigma merilis secara resmi solusi Teknologi Informasi (TI) yang membidik pasar perusahaan start up serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan merek dagang STAR Cloud.
“Perkembangan bisnis UKM yang semakin pesat tentunya menuntut adanya teknologi informasi yang handal untuk mendukung perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya. Kami menjawab kebutuhan tersebut dengan meluncurkan STAR Cloud sebagai cloud virtual machine (Vmachine) secara online melalui platform e-commerce berbasis web,” ungkap Presiden Direktur TelkomSigma Judi Achmadi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4/2015).
Solusi berbasis cloud ini telah dipersiapkan sejak awal tahun 2015 dan menjadi inisiatif perseroan sebagai salah satu bagian dari portofolio bisnisnya yakni Managed Services.
“STARCloud yang dipasarkan secara e-Commerce ini, akan mempermudah perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya akan Infrastruktur TI ,” lanjut dia.
Konsep self-service yang ditawarkan oleh STARCloud ini, dimulai dari kebutuhan TI development, Hosting, Backup Services dan layanan lainnya berbasis cloud, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan pembelian layanan TI sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan secara efisien.
“Kami tidak pernah berhenti melakukan inovasi solusi berbasis ICT. STARCLOUD merupakan salah satu solusi yang kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan UKM akan infrastruktur TI yang efisien dengan harga terjangkau,” pungkasnya.
Dalam periode promosi, Telkomsigma akan memberikan penawaran yang menarik kepada UKM di seluruh Indonesia dengan memberikan free trial selama 14 hari kepada 50 pelanggan yang melakukan self activation STARCloud di starcloud.telkomsigma.com.
Sebelumnya, TelkomSigma memang memberikan sinyal akan bergerak melakukan penetrasi ke pasar UKM, selain pasar korporasi.
Baca Juga
Langkah ini bisa mulus dilakukan anak usaha Telkom itu setelah menyelenggarakan STAR DC atau Smart Solution with Trusted, Affordable and Reliable (Star Data Center).
Layanan yang diberikan STAR DC adalah data center TIER II plus dengan mengutilisasi atau retrofit aset milik Telkom yang ada yakni Sentral Telepon Otomatis (STO), diantaranya di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Secara terpisah, Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengungkapkan, layanan STAR Cloud terbagi dalam dua kelompok besar yakni Collocation dan hosting.
“Target untuk rack collocation sekitar 100 rack, sedangkan untuk collocation server dan rack sekitar 100 rack di 2015. Untuk hosting kita harapkan seribu UKM bergabung di 2015,” papar dia.(Nrm)
Advertisement