Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai peran industri modal ventura di Tanah Air masih kecil. Padahal, peran industri modal ventura penting untuk mendorong lahirnya wirausahawan baru yang berkontribusi pada perekonomian nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menerangkan, total aset industri modal ventura tahun 2014 sebesar Rp 8,99 triliun. Aset tersebut tumbuh sebanyak 9,10 persen dari Rp 8,24 triliun dari tahun 2013.
Dibanding dengan total aset industri keuangan non bank (IKNB) sebesar Rp 1.351 triliun, market size industri modal ventura hanya 0,67 persen.
"Industri modal ventura memerlukan terobosan dan dukungan tidak saja dari kalangan industri modal ventura itu sendiri namun juga dari pemerintah," kata dia dalam acara Revitalisasi Perusahaan Modal Ventura Indonesia, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Sementara itu dia menerangkan, industri tersebut sebenarnya telah berkembang cukup lama. Hal itu ditandai dengan berdirinya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) pada 1973 yang memiliki misi pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan cara penyertaan modal.
Namun seiring perkembangan, fokus bisnis industri modal ventura mulai surut terlihat dari minimnya aktivitas penyertaan kepada perusahaan pasangan usaha (PPU) baik dalam bentuk equity participation maupun melalui pembelian obligasi konversi.
"Sekitar 70 persen aset keuangan perusahaan modal perusahaan modal ventura di Indonesia merupakan aset dalam bentuk pembiayaan berdasarkan bagi hasil pinjaman langsung kurang dari 20 persen merupakan aset dalam bentuk penyertaan kepada PPU. Sisanya, 11 persen dalam bentuk pembelian melalui obligasi konversi," ujarnya.
Muliaman mengatakan, saat OJK sedang merancang berbagai kemudahan untuk mendorong industri modal ventura. Di antaranya ialah bentuk insentif pajak dan pengelolaan equity program.
Kemudian, peningkatan peran dari asosiasi perusahaan modal ventura dalam upaya pembentukan jaringan bisnis. Tak hanya itu, penguatan sumber pendanaan dari perusahaan modal ventura dengan kemungkinan mengkaji venture fund.
"Dengan mekanisme venture fund ini diharapkan terkumpul dana-dana investor profesional dari asuransi, dana pensiun dan dana pemerintah," papar Muliaman.
Dia pun berharap, dalam acara yang dihadiri oleh wakil DPR RI dan Kadin Indonesia, para pengusaha serta Asosiasi Modal Ventura Indonesia dapat memberikan masukan dan terobosan untuk memajukan industri tersebut. (Amd/Ndw)