Lahan Gratis, Harga Rumah Termurah Bisa Rp 50 Juta per Unit

Harga tanah menjadi faktor utama pengembang mematok harga jual rumah tinggi sehingga pemerintah dinilai perlu punya bank tanah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Mei 2015, 10:44 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 10:44 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (APERSI) akan membangun rumah termurah di Indonesia di Kota Palembang senilai Rp 75 juta per unit.
Menanggapi rencana ini, Pengamat properti justru menilai harga rumah bisa ditekan paling murah Rp 50 juta setiap unit.

Demikian disampaikan Direktur Housing Urban Development Zulfi Syarif Koto saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (12/5/2015).

"Sebenarnya bisa pengembang bangun dan menjual rumah dengan harga Rp 50 juta per unit, asalkan tanahnya gratis dari pemerintah," kata Zulfi.

Zulfi mengatakan, penyebab harga jual rumah mahal karena harga tanah atau lahan terus terkerek naik, baik di kota maupun di desa. Selain itu, ia menambahkan, infrastruktur yang kurang memadai serta masalah perizinan.

"Harga tanah menjadi faktor utama kenapa pengembang mematok harga jual rumah tinggi. Karena harga tanah makin lama, semakin mahal. Jika pemerintah bantu gratiskan tanah, bangun infrastrukur, perizinan dibenahi, saya kira jual rumah Rp 50 juta sangat mampu," kata Zulfi.

Untuk mewujudkannya, sambung dia, pemerintah harus mempunyai bank tanah dan menyediakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tappera) seperti di Malaysia yang memasang iuran satu sampai tiga persen.

Seperti diberitakan sebelumnya, APERSI akan segera membangun hunian termurah di Indonesia. Sebanyak 400 unit rumah bakal berdiri di atas lahan seluas 10 hektare (ha) di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Ketua Umum APERSI, Eddy Ganefo mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan pembangunan rumah dengan harga di bawah Rp 100 juta per unit. Ini adalah untuk pertama kalinya di Indonesia dan masuk Program Sejuta Rumah.  

"Kami akan membangun rumah tapak tipe 36 di Kota Palembang. Hunian ini merupakan rumah yang termurah di Indonesia," ucap dia.

Disebut rumah termurah, kata Eddy, karena hunian ini akan dibanderol dengan harga Rp 75 juta per unit. Target sasarannya adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dia menjelaskan, APERSI telah menyediakan lahan seluas 10 ha di Palembang.

"Ada 400 unit rumah yang dibangun di atas tanah 10 ha. Jadi kami mau buktikan bikin rumah murah di pusat kota masih bisa, karena ada pengembang yang merengek-rengek minta menaikkan harga rumah," tegas Eddy. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya