Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal hadir dalam pameran akbar industri minyak dan gas bumi (migas) yang diselenggarakan oleh Indonesia Petroleum Association (IPA). Pembukaan perhelatan The 39Th IPA Convention & Exhibition diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo.
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/5/2015), Jokowi rencananya dijadwalkan datang ke pameran akbar migas di Jakarta Convention Center pada pukul 11.00 WIB. Namun tiba-tiba kehadirannya digantikan Indroyono yang datang bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.
Baca Juga
"Hadirin, mari kita sambut Presiden Jokowi yang dalam hal ini diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Bapak Indroyono Soesilo," kata Pembawa Acara IPA Convention & Exhibition tanpa menyebutkan alasan pembatalan hadir.
Advertisement
Acara The 39Th IPA Convention & Exhibition ini cukup bergengsi karena lebih dari 1.500 delegasi akan menghadiri konvensi dan lebih dari 220 perusahaan akan turut serta dalam pameran tersebut, diantaranya adalah PT Pertamina (Persero), Total E&P Indonesia, Exxon Mobil Indonesia, Chanocophillips Indonesia, State Oil, BP Indonesia, Chevron.
Para peserta termasuk produsen utama minyak dan gas, instansi pemerintah di sektor migas dan juga beberapa sektor pendukung lainnya akan memamerkan teknologi paling modern dalam sektor migas.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan diskusi dengan pembicara diantaranya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Selain itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri juga dijadwalkan menjadi panelis dalam beberapa diskusi.
Dalam perhelatan kali ini, IPA juga akan menyampaikan pesan kepada Presiden Jokowi dalam program jangka pendek di bidang hulu migas, pemerintahan hendaknya memfokuskan pada upaya untuk pembenahan birokrasi. (Fik/Ndw)