DPR Minta Faisal Basri Blak-blakan Ungkap Mafia Migas

Komisi VII DPR meminta Faisal Basri membeberkan seluruh keterlibatan mafia migas dalam kasus Petral.

oleh Eka Hakim diperbarui 23 Mei 2015, 20:01 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2015, 20:01 WIB
Faisal Basri
Faisal Basri (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Makassar - Komisi VII DPR RI meminta Faisal Basri membeberkan seluruh keterlibatan mafia migas dalam kasus Pertamina Energy Trading Ltd (PT Petral).

Anggota komisi VII DPR RI Dewie Yasin Limpo berharap agar Faisal Basri bisa membeberkan secara terang benderang dan lebih mendetail terkait adanya dugaan keterlibatan sejumlah mafia migas di hadapan seluruh anggota DPR RI.

"Tak hanya itu kita juga meminta kesediaan menteri ESDM beserta mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bisa duduk bersama membahas hal urgent tersebut di hadapan para anggota komisi VII DPR RI sehingga tidak menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat, "kata Dewi dalam pesan singkatnya ke Liputan6.com, Sabtu (23/5/2015)

Ketegasan ini dikatakan adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo karena sebelumnya berdasarkan data yang di beberkan Faisal Basri di hadapan para anggota komisi VII pada Kamis malam lalu membenarkan jika sejumlah data-data terkait daftar kejanggalan yang dilakukan Pertamina Energy Service (PES) atau anak usaha Petral pada era pemerintahan sebelumnya memang di lakukan oleh para mafia migas.

"Dalam pertemuan sebelumnya, Faisal menyebutkan beberapa kejanggalan yang dilakukan PES atau anak usaha Petral pada era pemerintahan sebelumnya diantaranya keterlibatan mafia migas, sehingga kita minta Faisal blak-blakan saja ungkap semuanya," harap Politisi Partai Hanura itu.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku pihaknya telah mengantongi data-data terkait dengan Petral. Di mana pihaknya masih melakukan pulbaket untuk mengungkap kasus ini.

"Tentu tidak langsung kita lakukan penyelidikan. Kita pelajari dulu datanya terkait apa. Apakah nanti ada dugaan tindak pidana disitu ya tentu akan dilakukan penyelidikan‎,” katanya. (Eka Hakim/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya