Indonesia Beli Minyak dari Iran

Indonesia dan Iran bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam bentuk pelatihan, pertukaran pengalaman dan keahlian di sektor migas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mei 2015, 18:13 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2015, 18:13 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama di bidang energi dengan pemerintah Iran. Dalam kerja sama ini, Pemerintah Indonesia akan menyerap atau membeli minyak mentah dari Iran yang bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan saat Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan A. Djalil melakukan kunjungan ke Iran.

Menurut Dadan, Kunjungan kerja tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia dengan Presiden Republik Islam Iran di Konferensi Asia Afika (KAA) 23 April 2015 lalu.

“Salah satu pokok diskusi dalam pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Iran saat KAA lalu adalah kerja sama energi," kata Dadan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (24/5/2015).

Untuk merealisasikan kerja sama tersebut, Pemerintah menyepakati dua hal penting, yaitu, satu pembelian minyak mentah (crude oil) dari Iran untuk Indonesia dan kedua membuka kesempatan kepada pihak Indonesia untuk terlibat dalam bisnis hulu migas di Iran.

"Dua kesepakatan tersebut merupakan bukti konkrit untuk kerja sama Selatan-Selatan dan juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua pemimpin di sela-sela KAA," ungkap Dadan.

Selain itu, disepakati pula poin peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan, pertukaran pengalaman dan keahlian di sektor migas, seperti LNG, CNG dan lainnya. Pemerintah Indonesia dan Republik Islam Iran juga sepakat untuk membentuk Komite Infrastruktur dan Energi.

"Komite ini akan bertugas untuk memonitor butir-butir kesepakatan kerjasama agar dapat berjalan dengan baik," pungkas Dadan.

Sebelumnya, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Angola dalam sektor energi. kerja sama tersebut diwakili oleh PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas (migas) Angola, Sonangol EP.

Kerja sama antara kedua perusahaan ini diharapkan menjadi salah satu landasa Pertamina untuk terus mendukung ketahanan energi nasional. Framework Agreement akan menjadi kerangka kerja sama Pertamina-Sonangol dalam pengembangan bisnis hulu, proyek kilang petroleum dan petrokimia serta kerja sama impor dan ekspor produk kilang, minyak mentah dan gas bumi.

Pertamina dan Sonangol EP telah membentuk Gugus Tugas sehingga perusahaan patungan bisa dibentuk untuk merealisasikan berbagai kerja sama yang akan diinisiasi. Perusahaan patungan tersebut selanjutnya akan  melakukan berbagai persiapan detail proyek-proyek serta pelaksanaannya yang disepakati oleh Pertamina dan Sonangol. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya