Hadapi Puasa, Mendag Klaim Stok Bahan Pangan Cukup

Jika memang terjadi kenaikan harga, Gobel berharap kenaikan yang terjadi masih pada batas yang wajar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2015, 14:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 14:40 WIB
Blusukan ke Pasar Tangerang, Mendag Dicurhati Pedagang
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel melakukan blusukan ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Selasa (18/11/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan pasokan bahan pangan cukup untuk menghadapi puasa dan Lebaran. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan pangan, Rachmat telah melakukan koordinasi dengan beberapa asosiasi.

"Daging sapi cukup untuk 6 bulan ke depan, ayam 17 ribu ton per minggu, telur 200 ton per hari, bawang merah mencapai 26 ton, bawang putih juga cukup, kedelai bisa untuk 1,2 bulan, terigu cukup untuk 2,3 bulan, minyak goreng cukup untuk tiga minggu, hanya cabai yang kurang," katanya dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini Jakarta, Senin (8/6/2015).

Gobel mengaku telah melakukan kordinasi dengan beberapa asosiasi yang memiliki pengaruh dalam ketersediaan bahan pokok. Dalam koordinasi tersebut, Menteri Perdagangan meminta kepada asosiasi jaminan pasokan sehingga bisa membuat harga stabil.

Jika memang terjadi kenaikan harga, Gobel berharap kenaikan yang terjadi masih pada batas yang wajar atau hanya kenaikan karena pengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah dan hambatan logistik dan bukan karena ada permainan mafia atau spekulan.

"Saya beberapa minggu lalu memanggil asosiasi. Mulai dari asosiasi makanan, asosiasi minuman, asosiasi sapi dan beberapa lainnya. Saya minta bisa menjaga agar harga stabil dan kalau ada kenaikan harus pada angka yang wajar. Memang ada beberapa faktor-faktor yang bisa membuat harga naik seperti pelemahan rupiah," paparnya.

Rachmat melihat, jika dengan pasokan yang mencukupi untuk menghadapi puasa dan lebaran tersebut namun masih ada kenaikan harga yang tak wajar maka dia menyebutkan pasti ada permainan. "Kalau naik berarti ada spekulan," tuturnya.

Jika memang harga naik tak wajar, Kementerian Perdagangan sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan melakukan operasi pasar. Operasi pasar akan dilakukan di kantung-kantung sesuai dengan laporan. 

Contohnya, jika di daerah Jakarta Barat dilaporkan terjadi kenaikan harga bawang merah tak sesuai dengan harga acuan maka operasi pasar hanya akan dilakukan di lokasi tersebut dan tidak dilakukan di daerah lain. Langkah tersebut agar tidak terjadi aksi penimbunan di lokasi-lokasi yang sebenarnya tidak terjadi kenaikan harga.

"Dalam rapat terbatas kemarin, kalau harga naik akan dilakukan operasi pasar. Kalau ada penimbun akan ditindak tegas," tutupnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya