Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‎mengakui bahwa penetrasi industri syariah Indonesia masih sangat rendah, sehingga kontribusi terhadap pembiayaan nasional terbilang minim. Padahal Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah lembaga keuangan mikro berbasis syariah terbesar di dunia dengan potensi sangat menjanjikan.
Dalam peresmian Pasar Rakyat Syariah dan pencanangan kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah, Jokowi menyambut baik program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu. Pemerintah dan regulator, sambungnya, harus ‎memberi perhatian pada sektor jasa keuangan syariah karena terus bertumbuh.
"Meski tumbuh terus, tapi belum optimal dari potensi yang ada. Pangsa pasar sektor jasa ini saja baru tercatat 4,7 persen dengan aset ‎Rp 264,8 triliun. Masih kecil sekali," tutur Jokowi di Lapangan Parkir Selatan Senayan, Jakarta, Minggu (14/6/2015).
Lebih jauh menurut Jokowi, peluang menggarap industri syariah masih ‎terbuka lebar karena banyak masyarakat yang belum mempunyai akses jasa keuangan formal. Data Bank Dunia menunjukkan, baru 3,16 persen masyarakat Indonesia yang telah memiliki akun di lembaga keuangan formal.
"Di Indonesia, ada faktor bonus demografi dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang bisa dimanfaatkan karena mereka membutuhkan akses jasa keuangan beragam. Peluang terbuka lebar untuk menambah jumlah nasabah di industri syariah yang baru mencapai 18 juta rekening," papar dia.
Indonesia, disebutkan Jokowi, ‎merupakan negara dengan jumlah entitas lembaga keuangan mikro terbesar di dunia (sebagian berbentuk BMT dan koperasi jasa keuangan syariah). Negara ini pun adalah salah satu penerbit sukuk (surat utang syariah) negara terbesar dan satu-satunya negara yang menerbitkan sukuk ritel.
"Jadi ini harus dikembangkan melalui pengembangan ‎usaha mikro, kecil dan menengah serta infrastruktur. Kalau bisa dimaksimalkan, Indonesia akan menjadi pusat perkembangan keuangan syariah global. Kita harus yakin ini, asalkan potensi modal dikelola dengan baik, sosialisasi dan peran dari kementerian, lembaga pemerintah dan lainnya untuk mendukung pengembangan sektor jasa keuangan syariah demi meningkatkan perekonomian nasional," tegas Jokowi. (Fik/Ndw)
Jokowi: RI Bisa Jadi Pusat Keuangan Syariah Dunia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah lembaga keuangan mikro berbasis syariah terbesar di dunia dengan potensi menjanjikan.
diperbarui 14 Jun 2015, 11:01 WIBDiterbitkan 14 Jun 2015, 11:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kemensos Resmi Teken MoU dengan Baznas, Targetkan Angka Kemiskinan Turun
Ini 85 Nama Aesthetic Laki-Laki dengan Makna Mendalam
Bos Apindo Tak Khawatir Deflasi 5 Bulan Beruntun, Kenapa?
Siap Tambah Model Baru, Segini Target Penjualan Mobil Listrik Hyundai pada 2025
Resep Sup Ayam Brokoli Kuah Pedas Manis, Inspirasi Lezat untuk Masakan di Rumah
Cara Simpan Pisang Kupas Agar Tetap Segar Hingga 3 Minggu, Awet dan Tak Lembek
Lewat Active Day 2024, BCA-AIA Ajak Masyarakat Wujudkan Gaya Hidup Sehat dan Terproteksi
Ultah ke-17 TOPGOLF dengan Par-Tee Ment, Gabungkan Fun dan Mewahnya Dunia Golf
Cukai Rokok 2025 Tak Naik, Serikat Pekerja Bilang Begini
Spesifikasi Tecno Spark Go 1 dan Spark 30C, HP Rp 900 Ribuan yang Tahan Banting
7 Variasi Resep Perkedel Kentang Simpel yang Dijamin Anti Hancur
Caretaker Timnas Inggris Kembali Abaikan Bek Mahal Manchester United, Bukan Soal Performa