Konsumsi Listrik Kuartal II 2015 Bakal Susut

Melambatnya penggunaan listrik bukan karena adanya penghematan yang dilakukan oleh para konsumen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Jun 2015, 15:36 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2015, 15:36 WIB
PLN
PLN (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memperkirakan penjualan listrik pada kuartal II 2015 akan melambat. Hal tersebut berkaca dari realisasi penjualan listrik perseroan pada kuartal I tahun ini.

Kepala Divisi Niaga PT PLN, Benny Marbun mengatakan, penjualan listrik PLN pada kuartal I 2015 dibanding dengan kuartal I 2014 hanya mengalami kenaikan 2,7 persen. Angka tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan kuartal I 2014 jika dibandingkan dengan kuartal I 2013 yang tercatat 5 persen.

"Pertumbuhan penjualan listrik sampai kuartal I melambat dibanding tahun lalu. Tahun lalu kami bisa 5 persen tahun ini pertumbuhannya hanya 2,7 persen. Jadi ada perlambatan sekitar 2 persen," kata dia, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Benny menjelaskan, melambatnya penggunaan listrik bukan karena adanya penghematan yang dilakukan oleh para konsumen namun lebih disebabkan karena melemahnya perekonomian global. Terutama, ditopang oleh penurunan konsumsi listrik dari sektor industri.

"Perkiraan karena lesu pasar. Pasar ekspor, ekonomi global lagi lemah. Industri, pasarnya industri berkurang. Karena utamanya yang berkurang dari industri. Mereka mau jualan, tapi pasar globalnya berkurang, makanya mereka mengurangi volume produksi akibatnya konsumsi listrik juga turun," jelas dia.

Untuk mengantisipasi pelemahan lebih lanjut, PLN mengaku berupaya mendorong penggunaan listrik. Salah satunya, dengan kemudahan penambahan daya listrik.

"Kemudahan untuk penyambungan baru dan tambah daya juga kami permudah. Misalnya ada industri di Pulogadung ingin tambah daya tapi dia tidak punya lahan untuk bangun gardu induk, itu kami permudah dengan supply dari 2 jaringan. Jadi kami fleksibel sekarang," ujarnya. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya